AIR ITU MENGALIR

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. QS. Ar – Rahman Ayat 49-50

Membuat 3D Map Semarang dengan Google SketchUp 8

Google membuat program Google SketchUp yang memungkinkan orang di seluruh dunia untuk membuat berbagai macam model bangunan 3D

Menampilkan Foto Toponimi di ArcGIS 10

Dengan perkembangan gasetir (basis data toponim) dijital dan teknologi pencarian data, keberadaan toponim menjadi lebih dibutuhkan. Gasetir harus bisa menjadi spatial identifier terhadap data nama-nama geografis.

Klasifikasi Kedalaman Laut Pesisir dengan ArcGIS 10

Dengan ArcGis 10 kita dapat membuat peta kedalaman laut pesisir sementara dengan cepat, karena tidak semua peta yang kita butuhkan semua tersedia dalam bentuk digital masih banyak data-data dalam hardcopy (analog).

Menghitung Volume Galian dan Timbunan Untuk Rencana Pertambangan dengan AutoCad Land Development (ALD)

Dalam pekerjaan tanah (earthwork) Teknik geodesi,antara lain banyak diperlukan perhitungan volume tanah, baik untuk pekerjaan galian (cut) maupun pekerjaan timbunan (fill).

Thursday, September 25, 2014

Menampilkan Diagram Lingkaran dan Grafik di ArcGIS 10

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Richie telah membuat sebuah plugin yang mampu menampilkan chart secara dinamis pada ArcGIS Desktop / ArcMap. Kelebihan Dynamic Charting ini adalah kemampuan updating walaupun pada edit session dan seperti terlihat pada gambar diatas, tampilannya yang sangat menarik. Dalam postingkali ini saya akan menjelaskan langkahnya dari awal hingga akhir.
Plugin Dynamic Charting bisa didapatkan secara gratis melalui galeri ESRI. Pembuatan Sample diagram didasari oleh nilai unik dari data yang tersaji pada layout peta. Manfaat dari plugin ini adalah memungkinkan pengguna ArcGIS untuk mengetahui proporsi feature. Misalkan Perbandingan luas hutan dengan lahan terbangun. dll
1. Untuk dapat menginstall plugin Dynamic Charting ini diperlukan Microsoft .NET 3.5, Anda akan di direct ke website Microsoft jika di komputer Anda tidak tersedia, serta dibutuhkan ESRI .NET Support. Plugin bisa digunakan pada ArcGIS Desktop 9.2/9.3/9.3.1./10/10.1
http://www.4shared.com/rar/1zEuccXuce/By_ESRI.html
 Password: GeodetUndip

2. Ekstrak file hasil download dan klik ESRI.PrototypeLab.Geodesign10 untuk menjalankan proses instalasi

  


3. Kemudian Buka ArcGIS 10, klik kanan di area kosong kemudian aktifkan toolbar "Dynamic Charting"


4. Masukan Data Spasial dengan format : shp, geodatabase feature class, dll saya akan coba masukan penggunaan lahan / land use Kabupaten Boyolali sebagai contoh.



5. Aturlah klasifikasi nya, dengan klik kanan pada layer penggunaan lahan > propertis > pilih Symbology Tab > Pilih Kategori (unique values) > Value field (Keterangan) > Add All Value > OK...!!!



6. Klik Aplikasi Dynamic Charting pada toolbar, setelah muncul jendela nya, klik dan tahan (drag) layer penggunaan lahan ke jendela tersebut,
 

7. Maka Hasilnya sebagai berikut,





####SEMOGA BERMANFAAT####

Pengolahan Data Pasang Surut Metode Admiralty untuk Menentukan MSL (Mean Sea Level)


Dalam pemanfaatan di bidang geodesi pengolahan data pasang surut (pasut) digunakan dalam survey hidrografi. Dimana hidrografi atau biasa disebut geodesi kelautan menurut pandangan awam adalah ilmu tentang pemetaan laut dan pesisir. Pasut juga terkait erat dengan survey bathimetri dan penentuan MSL (mean sea level) sebagai referensi koordinat z.

Pasang surut atau pasut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil (Dronkers, 1964).Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup (teluk) antara lain adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan (Bishop, 1984). Dari semua benda angkasa yang mempengaruhi proses pembentukan pasang surut air laut, matahari dan bulan yang sangat berpengaruh melalui tiga gerakan utama yang menentukan keadaan paras laut di bumi ini. Ketiga gerakan itu adalah :
1. Revolusi bulan terhadap bumi, dimana orbitnya berbentuk elips dan periode yang diperlukan untuk menyelesaikan revolusi itu adalah 29,5 hari untuk menyelesaikan revolusinya.
2. Revolusi bumi terhadap matahari dengan orbitnya berbentuk elips dan periode yang diperlukan untuk itu adalah 365,25 hari.
3. Perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri dan waktu yang diperlukan untuk gerakan ini adalah 24 jam. (Ongkosongo, 1989).

Secara umum pasang surut di berbagai daerah dapat dibedakan menjadi empat tipe yaitu :
 Tipe pasang surut tunggal (diurnal tide)
 Tipe pasang surut campuran dominan tunggal
 . Tipe Pasang surut campuran dominan ganda
 Tipe Pasang surut ganda

Langkah – langkah pengolahan data pasut menggunakan Metode Admiralty dengan Microsoft Excel:

- Skema-I
Sebelum dilakukan pengolahan data pasut dilakukan terlebih dahulu smoothing pada data lapangan yang diperoleh dari pengukuran alat, hal ini dilakukan untuk menghilangkan noise, kemudian data tersebut dimasukkan kedalam kolom – kolom di skema-I, ke kanan menunjukkan waktu pengamatan dari pukul 00.00 sampai 23.00 dan ke bawah adalah tanggal selama 29 piantan, pada contoh yaitu mulai tanggal 1 Maret s/d 29 Maret 2013.

 + Pengamatan dilakukan terhadap rambu ukur dan dicatat setiap 1 jam

(Tabel 1 Data Pengamatan Pasang Surut)

- Skema-II
Isi tiap kolom – kolom pada skema II ini dengan bantuan Tabel2 yaitu denganmengalikan nilai pengamatan dengan harga pengali pada Tabel 2 untuk setiap hari pengamatan. Karena pengali dalam daftar hanya berisi bilangan 1 dan -1 kecuali untuk X4 ada bilangan 0 (nol) yang tidak dimasukkan dalam perkalian, maka lakukan perhitungan dengan menjumlahkan bilangan yang harus dikalikan dengan 1 dan diisikan pada kolom yang bertanda (+) dibawah kolom X1, Y1, X2, Y1, X4, dan Y4. Lakukan hal yang sama untuk pengali -1 dan isikan kedalam kolom di bawah tanda (-).

(Tabel 2. Siapkan Konstanta Pengali untuk menyusun Skema 2)




(Tabel 3. Penyusunan Hasil Perhitungan dari Skema 2)


- Skema-III
Untuk mengisi kolom – kolom pada skema-III, setiap kolom pada kolom – kolom skema-III merupakan penjumlahan dari perhitungan pada kolom – kolom pada skema-II.
1. Untuk Xo (+) merupakan penjumlahan antara X1 (+) dengan X1 (-) tanpa melihat tanda (+) dan (-) mulai tanggal 4 mei s/d 1 juni 2012.
2. Untuk X1, Y1, X2, Y1, X4, dan Y4 merupakan penjumlahan tanda (+) dan (-), untuk mengatasi hasilnya tidak ada yang negatif maka ditambahkan dengan 2000. Hal ini dilakukan juga untuk kolom X1, Y1, X2, Y1, X4, dan Y4



(Tabel 4. Penyusunan Hasil Perhitungan dari Skema 3
-Skema-IV 
Mengisi seluruh kolom – kolom pada skema-IV, diisi dengan data setelah penyelesaian skema-III dibantu dengan daftar 2 (Tabel-5). Arti indeks pada skema-IV :
Indeks 00 untuk X berarti Xoo, Xo pada skema-III dan indeks 0 pada daftar 2
Indeks 00 untuk Y, berarti Yoo, Yo pada skema-III dan indeks 0 pada daftar 2



(Tabel 5. Daftar 2 Konstanta Pengali skema IV)

(Tabel 6. Hasil Penyusunan untuk Skema IV)

- Skema-V dan Skema-VI
Mengisi kolom – kolom pada skema-V dan kolom – kolom pada skema-VI dengan bantuan daftar 3a skema-V (Tabel 7) mempunyai 10 kolom, kolom kedua disisi pertama kali sesuai dengan perintah pada kolom satu dan angka – angkanya dilihat pada skema-V. Untuk kolom 3,4,5,6,7,8,9 dan 10 dengan melihat angka – angka pada kolom 2 dikalikan dengan faktor pengali sesuai dengan kolom yang ada pada daftar


(Tabel 7. 3a Faktor Analisa Untuk Pengamatan 29 hari (29 Piantan))

(Tabel 8. Hasil PenyusunanSkema V dan VI)

- Skema-VII 
Format isian pada skema VII dapat dilihat pada Tabel 9
(Tabel 9. Struktur Data Untuk Skema VII)

Hitungan untuk memperoleh masing2 parameter/konstanta pasut, termasuk pada tahap ini telah kita dapatkan besarnya nilai MSL,...


Langkah terakhir tentulah kita inginkan grafik pasang surutnya...

Jika anda berminat dengan form excell telah jadi tesebut, yang dapat langsung digunakan dengan hanya memasukan data pengamatannya silahkan hubungi Admin,...



Atau jika anda ingin mempelajarinya silahkan Pinjam Buku ini sebagai panduanya, tersedia di Perpustakaan Teknik Geodesi Undip...


####SEMOGA BERMANFAAT####

Wednesday, September 10, 2014

Kisi-Kisi Tes Komprehensif Teknik Geodesi Undip


Sebelum kita bahas secara detail mengenai kisi-kisi tes, kita perlu tahu terlebih dahulu mengenai tes komprehensif  itu sendiri. Setelah tanya sama mbah google tentunya, Tes Komprehensif adalah ujian untuk mengetahui tingkat kemampuan secara menyeluruh materi yang telah diberikan kepada mahasiswa selama masa perkuliahan. Ujian ini biasanya dilaksanakan setelah mahasiswa telah mengambil  semua mata perkuliahan.Dan dikampus saya dulu, tes ini ini juga digunakan sebagai syarat untuk melakukan seminar proposal TA dan seminar Hasil TA. Jadi jika ingin memulai skripsi harus lulus terlebih dahulu pada tes ini. Seperti itulah sedikit gambaran singkat mengenai tes komprehensif  yang dikenal juga dengan istilah ujian kompre.

Kini setelah lulus pun ternyata model tes ini kembali di lakukan khususnya yang akan mendaftar CPNS. Kebetulan saat ini saya sedang mengikuti tes CPNS di BIG (Badan Informasi Geospasial), sebagai para geodet kawan-kawan pasti tidak asing lagi dengan instansi satu ini, karena banyak sekali lulusan geodesi yang bekerja di instansi ini. Pada tahun 2014 inipun BIG banyak membutuhkan seorang Geodet. Ujian mask pada instansi ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu 

1.Tes Administrasi,
2.TKD (Tes Kompetensi Dasar) yang terdiri dari Tes wawasan kebangsaan,Tes Intelegensi Umum dan Tes Karakteristik Pribadi ,
3.TKB (Tes Kompetensi Bidang), Nah disinilah ilmu kita mengenai ke geodesi an akan diuji, setelah mencari informasi dari teman – teman yang telah lulus di BIG duluan. Bentuk soal pada tes ini mirip dengan tes komprehensif saat kuliah. Pada tes ini kita akan bersaing ilmu ke geodesian dengan Geodet lulusan dari Perguruan tinggi yang memiliki jurusan teknik Geodesi seperti UGM, ITB, UNDIP, ITS, ITN.
4.Wawancara

Postingan ini dibuat juga sekaligus untuk belajar penulis. Kalau menurut pengalaman saya saat ujian komprehensif di kuliah dulu bentuk soal berbentuk pilihan ganda dengan soal 100 (kalau gak salah :p). Soal terbagi menjadi banyak kelompok (lupa) menurut ilmu-ilmu yang telah dipelajari saat kuliah. Yaitu (seingat saya) :

1.Ilmu Ukur Tanah,
-Kesalahan yang terjadi pada bacaan sudut horisontal theodolit merupakan kesalahan? Baca disini...!!!
Pilihan:
Kolimasi = Kesalahan untuk bacaan horizontal  (Jawaban)
Indeks = Kesalahan untuk bacaan vertikal
-Kesalahan Kolimasi pada alat theodolit dapat diminimalisir dengan cara? Baca disini...!!!
Pilihan:
Pengukuran sudut dilakukan dengan posisi teropong biasa dan luar biasa
-Kesalahan yang terjadi pada pekerjaan sipat datar menggunakan waterpass adalah ? Baca disini...!!!
Pilihan:
Kesalahan nol rambu, kesalahan besar (blunder) kesalahan indeks, kesalahan akibat refraksi atmosfer.
-Pada pengukuran poligon tertutup diukur sudut luar. Apabila banyaknya n, maka jumlah sudut luar yang memenuhi syarat geometris adalah? Baca disini...!!!
Pilihan:
Jumlah sudut luar poligon tertutup = (n+2) x 180d
Jumlah sudut dalam poligon tertutup = (n-2) x 180d
-Menghitung Azimuth dengan diketahui azimuth awal dan sudut poligon. Baca disini...!!!
-Rumus Trigonomentri untuk menentukan beda tinggi (Trigonometri leveling) dengan thedolit. Baca disini...!!!
-Rumus menghitung koordinat pada polygon beserta koreksi sudut dan koreksi sumbu x,y. Baca disini...!!!
-Rumus menghitung beda tinggi dengan waterpass beserta rumus koreksinya. Baca disini...!!!

2.Pemetaan Digital
-Kelebihan data TS. Baca disini...!!!
Pilihan: kemampuan untuk menggambarkan permukaan yang lebih baik, mudah untuk menyimpan data, integrasi yang mudah dengan, menyajikan permukaan yang lebih halus.
-Hal – hal yang berkaitan dengan model TIN. Baca disini...!!!
Pilihan: vertek TIN didistribusikan bervariasi berdasarkan pada algoritma, memerlukan banyak storage data untuk penyimpanan datanya, kemudahan dalam pemodelan 3D, Cocok untuk aplikasi GIS terutama yang berkaitan dengan kemiringan, memiliki algoritma yang cukup rumit.
-Pendekatan yang dapat dilakukan terhadap formasi TI. Baca disini...!!!
Pilihan: Pendekatan Dinamis, Pendekatan Statis, Pendekatan stokastik, Pendekatan deterministic.
-Prinsip formasi TIN.
Pilihan: Prinsip empty circumcicle, Prinsip Local Equiangularity (Prinsip sudut MAX-MIN), Prinsip the minimum sum distance, Prinsip the minimum circum scribing circle radius,Prinsip Minimum least square.
-Tahap pembentukan Triangulasi Delaunay. Baca disini...!!!
Pilihan: setiap set segitiga dapat membangun satu lingkaran, Tidak ada data lain dalam suatu lingkaran yang terbentuk dari 3 titik, Tidak diperlukan penentuan titik start dan basis segitiga, Equangularity lokal dimana sudut yang bersebelahan memiliki besar, Diperlukan penukaran garis hubung pada jaring agar sudut setiap relatif sama.
-Konsep interpolasi IDW dan Cringing. Baca Disini...!!!
-Menentukan gambar yang merupakan interpolasi bilinear. Baca disini...!!!
-Yang mendasari penggunaan Triangulary Delaunay. Reading here...!!!
Pilihan: Pencarian poin biasanya tidak efisien, lebih efektif jika digunakan pada daerah yang luas, titik yang memiliki nilai ekstrim digunakan sebagai start point, menggunakan memori yang lebih sedikit, hasil memberikan penyajian yang lebih halus.
-Langkah- langkah melakukan Contrain Delaunay Triangulation. Lihat disini...!!!

3.Proyeksi Geodesi
-Teori tentang eksentrisitas pertama ellips. Lihat disini...!!!
Pilihan: perbandingan jarak focus dengan setengah sumbu pendeknya, perbandingan jarak focus dengan setengah sumbu panjangnya, kuadrat dari perbandingan jarak focus dengan setengah sumbu pendeknya, kuadrat dari perbandingan jarak focus dengan setengah sumbu panjangnya, penggepengan ellipsoid.
-Parameter utama ellipsoid sebagai datum geodesi. Baca disini...!!!
Pilihan: Sumbu panjang, sumbu pendek, penggepengan, eksentrisitas, kecepatan sudut bumi, konstanta gravitasi, focus.
-Jumlah irisan normal ellipsoid pada sebuah titik di permukaan nya. Download disini...!!!
-Kesalahan/koreksi yang disebab kan oleh tidak berimpitnya arah vektor gaya pada ellipsoid
Pilihan: Koreksi irisan normal, efek defleksi vertical, skew normal correction, terrain correction, distorsi peta. Download disini...!!!
-Reduksi/koreksi data sudut ukuran ke permukaan ellipsoid akibat permukaan ellipsoid tidak terletak pada bidang normal yang sama apabila Download disini...!!!
-Transformasi Koordinat di atas permukaan ellipsoid WGS 84. Baca disini...!!!
-Menghitung jarak dengan cara Teori Erastothenes dalam mengukur keliling bumi. Baca disini...!!!

4.Proyeksi Peta
-Origin pada sistem koordinat Mercator Indonesia
-Sifat proyeksi Mercator
-Transformasi jarak di garis equator 200Km, maka jarak kedua titik di atas Peta Mercator
Pilihan: 199.92 Km, 200 Km, 200.02 Km, 200.01 Km.
-Sifat – sifat proyeksi polyeder
-Konsep Faktor skala yang dimiliki UTM
-Sifat – sifat proyeksi transverse Mercator
-Menghitung Transformasi Koordinat geodetis menjadi koordinat UTM
-Menghitung Transformasi koordinat UTM menjadi koordinat geodetis

5.Penginderaan Jarak Jauh
-Definisi citra digital secara matematis
-Tujuan umum pengolahan citra
-Spektrum gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk merekam citra sesuai kenampakan asli
Pilihan: Radio, Microwave, Infrared, Visible
-Panjang gelombang yang dimiliki yang dimiliki spectrum gelombang elektromagnetik visible
Pilihan: 1 mm – 1 m, 0.4 mikrom – 0.7 mikrom, 0.1 mikrom – 0.8 mikrom, 0.1 mikrom – 0.3 mikrom.
-Ukuran matriks citra (diketahui gambar matriks citra)
Pilihan: 5 x5 , 5x4, 4x4
-Nilai / value pada fungsi (4,2) (baris, kolom)
-Letak nilai / value 54 dinyatakan fungsi matematis
-Kemungkinan warna skala keabuan pada citra digital 4  bit
-Kombinasi yang mungkin terjadi dari warna dasar RGB 8 bit

6. Survey GPS / Satelit
-  Pemahaman / fakta tentang GPS, VLBI, dan SLR
-  Menyebutkan 3 Komponen GNSS sehingga dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat dipercaya
- Dasar Penggunaan istilah Pseudorange
- Menyebutkan parameter yang harus dipecahkan dalam pengukuran GPS secara absolut
- Hal yang menyebabkan pengukuran GPS dikutub menghasilkan ketelitian yang rendah.
- Penyebab komposisi komponen Utara-Selatan lebih teliti dibandingkan komponen posisi Timur-Barat pada pengvukuran GPS
- Manfaat penggunaan double frekuensi pada survey GPS

7. Survey Hidrografi
-  Jenis-jeniss pasut
- Rumus tinggi muka air
- macam macam pekerjaan yang masuk survey hidrografi (pemeruman, pengukuran pasut dll)

8. Foto Udara
- Orientasi yang bertujuan merekontruksi dimensi citra agar sesuai dengan pada saat pemotretan udara
- Keuntungan dari metode fotogrametri digital
- Arti istilah Skala peta  yang diperoleh dari foto udara
- Kesalahan - kesalahan saat pemotretan udara (Tilt, Drift dll)
- Hitungan-hitungan Foto udara (Tinggi terbang)

####SEMOGA SUKSES####

DOA

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada kesempatan ini saya akan menulis sedikit ilmu yang saya dapatkan dari guru tercinta Ustadz arifin ilham, ilmu yang luar biasa menurut saya. Dimana beliau memberikan materi tentang DOA. Dan seperti biasa beliau selalu mengawali nya dengan membacakan Ayat suci Al Quran yakni surat Al Baqarah ayat 186 yang Artinya :

" Dan ketika hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permintaan orang yang berdoa. Apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaknya mereka itu mematuhi ( segala perintah-Ku ) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada pada kebenaran. "

Kita semua tahu bahwa banyak orang mencari ketenangan dan kebahagiaan, datang dari berbagai penjuru dunia dengan biaya yang tentu tidak sedikit. Namun sampai keujung dunia manapun dia tidak akan memperoleh kebahagiaan dan ketenangan kalau menjauhkan diri dari khalik yaitu Allah SWT. Oleh sebabnya setiap apa yang kita harapkan, doa yang kita panjatkan panjang atau pendeknya kita akan selalu mengakhirnya dengan membaca  

“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)
 
Artinya : Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka

Apabila menginginkan kebahagiaan, keselamatan, keberuntungan, kebaikan hidup bukan saja kehiduan yang fana, berakhir berkesudahan dengan batas ketetntuan yang telah Allah tetapkan dan takdirkan dalam dunia ini. Tetapi tentu kebahagiaan yang paling kita harapkan adalah kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu untuk memperoleh kebahagiaan yang sesungguhnya selalu dengan komunikasi kepada Allah. dengan penuh keikhlasan dengan dilandasi keimanan, caranya bukan dengan takut mati, bukan berani mati, namun ingat mati. Karena orang yang paling baik adalah orang yang ingat kepada allah dan ingat akan kematian. ”Ingatlah, dengan berdzikir kepada Allah hati akan tenang” (Q.S. 13:28). Dan dengan hati tenang segala ungkapan doa insyallah terkabul. jika kita dihadapan Allah dengan mendongakan kepala dan membusungkn dada dengan sombong dan segala penyakit hati lainnya yakinlah semua doa kita belum tentu terkabul.
Perlu digaris bawahi kata iman, dengan iman kepada Allah doa kita akan di ijabahi oleh Allah. dan Allah itu sangat dekat bahkan lebih dekat daripada urat nadi kita sendiri.
Rasulullah Saw pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah Swt berfirman kepadaku; wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku malu untuk tidak mengabulkan doa hamba-Ku yang mengangkat tangannya berdoa" Namun hal tesebut tentu dengan adanya iman, ada mujahadah, ada ibadah, ada amal sholeh, ada kemuliaan akhlak, ada keikhlasan, ada kerendahan hati, ada rezeki halal yang dia makan, dan ada ke istiqomah, maka hamba yang seperti ini yang dikabulkan doannya.
Dan keyakinan dalam berdoa tidak dapat direkayasa. Orang yang berbuat maksiat dan melakukan doa, yakinlah doanya itu tidak dengana iman (percaya). Karena saat dia maksiat dia berpikir dimana Allah? mestinya dia ingat dan beriman bahwa Allah terus ada didekatnya dan melihatnya...

TERUSLAH BERDOA ALLAH MENDENGAR, ALLAH MENATAP DAN ALLAH MEMPERHATIKAN KITA
SEMOGA ALLAH MENGABULKAN SEMUA DOA KITA SAHABAT

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sunday, September 7, 2014

Download Titik Kontrol Horizontal Orde 0 dan 1 Dengan Sistem Referensi Geospasial Baru (SRGI 2013)

Seperti yang sudah kita ketahui, jaring kontrol horizontal secara klasifikasi (berdasarkan ordenya) dibagi dari orde 0 sampai dengan orde 4. Pembuatan titik kontrol orde 0 dan orde 1 merupakan kewenangan dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) yang sekarang bertransformasi menjadi Badan Informasi Geospasial (BIG). Sedangkan Orde 2 sampai dengan Orde 4 menjadi kewenangan Badan Pertanahan Nasional (BPN). 


Orde jaring titik kontrol horizontal 
Orde
Jaringkontrol
Jarak (Km)
Kelas
00
Jaring fidusial nasional (Jaring tetapGPS)
1000
AAA
0
Jaring titik kontrol geodetik nasional
500
AA
1
Jaring titik kontrol geodetik regional
100
A
2
Jaring titik kontrol geodetik lokal
10
B
3
Jaring titik kontrol geodetik perapatan
2
C
4
Jaring titik kontrol pemetaan
0.1
D

Koordinat  titik-titik  kontrol  dari  semua  orde  harus  dinyatakan  dalam  sistem referensi koordinat nasional, yang pada saat ini dinamakan Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN 95).Dalam  pengadaannya, suatu jaring titik kontrol harus terikat  secara langsung dengan jaring titik kontrol yang ordenya lebih   tinggi. Jaring titik kontrol   pengikat (kerangka referensi koordinat) untuk setiap jaringan adalah seperti yang  dispesifikasikan pada Tabel Kerangka referensi koordinat berikut :  

Jaring
Kerangka referensi
Orde-00
ITRF 2000
Orde-0
minimalOrde-00
Orde-1
minimalOrde-0
Orde-2
minimalOrde-1
Orde-3
minimalOrde-2
Orde-4
minimalOrde-3
Tambahan : ITRF = sistem referensi spasial dunia yang ikut berrotasi dengan Bumi dalam gerakan diurnal di ruang angkasa.

Namun DGN95 merupakan sistem referensi geospasial yang bersifat statis, dimana perubahan nilai koordinat terhadap waktu sebagai akibat dari pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi, tidak diperhitungkan. Perubahan nilai koordinat terhadap waktu perlu diperhitungkan dalam mendefinisikan suatu sistem referensi geospasial untuk wilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia terletak diantara pertemuan beberapa lempeng tektonik yang sangat dinamis dan aktif, diantaranya lempeng Euroasia, Australia, Pacific dan Philipine. Wilayah Indonesia yang terletak pada pertemuan beberapa lempeng inilah yang menyebabkan seluruh objek-objek geospasial yang ada diatasnya termasuk titik-titik kontrol geodesi yang membentuk Jaring Kontrol Geodesi Nasional, juga bergerak akibat pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi.

 Teknologi penentuan posisi berbasis satelit, seperti GPS (Global Positioning System) dan GNSS (Global Navigation Satellite System), saat ini telah berkembang dengan pesat sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam penyelenggaraan kerangka referensi geodetik nasional yang terintegrasi dengan sistem referensi global, serta mampu memberikan ketelitian yang memadai untuk memantau pergerakan lempeng tektonik dan deformasi kerak bumi yang berpengaruh terhadap nilai-nilai koordinat.

Pada 17 Oktober 2013, diluncurkannya Sistem Referensi Geospasial Indonesia 2013 (SRGI 2013). SRGI adalah suatu terminologi modern yang sama dengan terminologi Datum Geodesi Nasional (DGN) yang lebih dulu didefinisikan, yaitu suatu sistem koordinat nasional yang konsisten dan kompatibel dengan sistem koordinat global. SRGI mempertimbangkan perubahan koordinat berdasarkan fungsi waktu, karena adanya dinamika bumi. Secara spesifik, SRGI 2013 adalah sistem koordinat kartesian 3-dimensi (X, Y,Z) yang geosentrik. Implementasi praktis di permukaan bumi dinyatakan dalam koordinat Geodetik lintang, bujur, tinggi, skala, gayaberat, dan orientasinya beserta nilai laju kecepatan dalam koordinat planimetrik (toposentrik).

Secara praktis, perbedaan yang mendasar antara SRGI 2013 dengan DGN 1995 bisa dilihat dalam tabel dibawah ini.


Keterangan
DGN 1995
SRGI 2013
Sifat Sistem Referensi
Static
Memperhitungkan perubahan nilai koordinaat sebagai fungsi waktu
Sistem referensi koordinat
ITRS
ITRS
Kerangka Referensi Koordinat
Jaring Kontrol Geodesi yang terikat pada ITRF 2000
Jaring Kontrol Geodesi yang terikat pada ITRF 2008
Datum Geodetik
WGS 84
WGS 84
Sistem referensi Geospasial vertikal
MSL
Geoid
Sistem akses dan layanan
Tertutup
Tebuka dan self service
sumber : Badan Informasi Geospasial (BIG)

KESIMPULAN : Dengan disahkannya sistem referensi geospasial baru (SRGI 2013), berarti sistem referensi geospasial lama (DGN 1985) sudah tidak berlaku lagi.

Karena sistem akses layanannya bersifat terbuka kita dapat mendownloadnya secara gratis dari web yang dibuat oleh BIG (Badan Informasi Geospasial), berikut langkahnya :

1. Buka Web nya http://srgi.big.go.id/srgi/




2. Pada Sub Menu SRGI > Jaring Kontrol Geodesi


3. Akan terbuka Tampilan berikut. Kemudian Centang (Select Area) dan pilih area yang dikehendaki. Total di Indonesia ada 1000 titik.


4. Sebagai sample, saya akan ambil Titik Kontrol Horizontal yang ada di Kota Semarang dengan Zoom dan Mengarahkan Maps nya terlebih dahulu,


5. Untuk Tampilan Base Map nya pun, dapat diganti dengan Citra Satelit.


6. Kemudian jika ingin mendownload data Titik Kontrol Horizontal tersebut klik "detail"


7. Akan muncul Sub Detail nya berupa Nama dan Koordinat BM. Untuk Keterangan lebih jelasnya dapat didapatkan dengan kembali pilih "detail" > Download



8. Hasilnya,


9. Detail Informasi dapat kita download juga dalam bentuk file excel, dengan klik Download. Berikut Bentuk File dari hasil download.


10. Ini Penampakan Titik Kontrol Horizontal di Lapangan nya

(Titik Kontrol Horizontal N1 0259 di Tugu Muda Semarang)

####SEMOGA BERMANFAAT####

Possting By :