Pengetahuan mengenai kedalaman perairan (bathimetri) sangat dibutuhkan saat ini dalam bidang perikanan dan kelautan. Untuk bidang kelautan salah satunya dapat dimanfaatkan untuk menganalisis pergerakan kapal dan arus. batimetri sangat diperlukan untuk pengembangan pelabuhan untuk memperkirakan kedalaman laut sehingga memungkinkan kapal-kapal besar untuk bersandar. Ide posting ini berawal dari teman yang melakukan penelitian tentang "ANALISIS PENGUKURAN BATIMETRI" karena untuk menggambar peta bathimetri yang dia gunakan adalah surfer, kini saya akan mencoba membuatnya di ArcGIS 10.
Sesuai Studi saya di Teknik Geodesi yang mempelajari ilmu pemetaan dan pengukuran baik di darat maupun dilaut, juga pada salah satu mata kuliah juga mempelajari tentang Survey Hidrografi 1 dan 2 pada semester 5 dan 6. Maka saya akan jelaskan langkah membuat Peta Bathimetri dengan menggunakan ArcGIS. Peta batimetri sendiri dapat diartikan Peta yang menggambarkan bentuk konfigurasi dasar laut dinyatakan dengan angka-angka kedalaman dan garis-garis kedalaman. Peta batimetri ini dapat divisualisasikan dalam tampilan 2 dimensi (2D) maupun 3 dimensi (3D). Visualisasi tersebut dapat dilakukan karena perkembangan teknologi yang semakin maju, sehingga penggunaan komputer untuk melakukan kalkulasi dalam pemetaan mudah dilakukan. Data batimetri dapat diperoleh dengan penggunaan teknik interpolasi untuk pendugaan data kedalaman untuk daerah-daerah yang tidak terdeteksi merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan. Teknologi akustik bawah air biasa disebut hydroacoustic atau underwater acoustics yang semula ditujukan untuk kepentingan militer telah berkembang dengan sangat pesat dalam menunjang kegiatan non-militer.
(Peta Bathimetri Laut Semarang)
Peta batimetri yang dinyatakan dalam angka kedalaman atau kontur kedalaman suatu perairan yang diukur terhadap datum vertikal. Batimetri (dari bahasa Yunani: berarti “kedalaman” dan “ukuran”) adalah ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensilantai samudra atau danau. Sebuah peta batimetri umumnya menampilkan relief lantai atau dataran dengan garis-garis kontor (contour lines) yang disebut kontor kedalaman (depth contours atau isobath), dan dapat memiliki informasi tambahan berupa informasi navigasi permukaan.
Berikut contoh data kedalaman yang didapat dengan survey menggunakan metode Leadline. Disini tidak saya jelaskan secara rinci tahapan survey bathimetri di lapangan untuk mendapatkan data kedalaman tersebut. Saya fokuskan membuat peta saja.
1. Untuk langkahnya sebenarnya sama dengan membuat peta topografi biasa di Arc GIS, dengan menggunakan data detail koordinat x,y,z. Plotiing data XYZ format excel pada menu File > add data > add x y data.
2. Pada window add xy Data pilih file excel dan atur x field,y field dan z field. Atur sistim proyeksi pada tombol Edit. klik OK untuk memulai proses ploting.
3. Hasilnya akan muncul, tapi karena data masih berdiri sendiri setiap kolam maka pelu digabungkan terlebih dahulu dengan ArcToolbox > spatial join.
setelah digabungkan dengan spatial join,
4. Masuk pada ArcToolbox kemudian pilih 3D Analyst Tools > Raster Interpolation > IDW (Pada Raster Interpolasi ada beberapa cara bisa pake IDW atau Spline)
5. Pada window IDW tentukan Input point Features dengan file point diatas, Kolom Z Value field isikan kolom Z, Output raster isikan lokasi file hasil conversi dan untuk yang lainnya untuk sementara biarkan saja, Klik OK untuk memulai proses...
tunggu sampai proses selesai,
6. Untuk membuat kontur masuk pada ArcToolbox > 3D Analyst Tools > Raster Surface > Contour
7. Pada windows Contour pilih input raster isikan dengan hasil proses IDW diatas, Output polyline features isikan lokasi file kontur akan disimpan, Contour interval isikan nilai interval yang di inginkan,contoh untuk kontur 1m isikan nilai 1.
Klik OK untuk memulai membuat kontur dan tunggu sampai proses selesai...
8. Berikut Hasilnya,
Karena kontur masih belum rapi, maka rapikan dengan proses clip dengan batas perairainnya...
10. Langkah terakhir kita buat frame Peta nya.
Thanks Infonya Mas Bro
ReplyDeleteMohon bergabung...kami hydrografer bathymetri..siap kerja
ReplyDeletegoods
ReplyDeletekalau angka kedalaman di Acgys bisa nggak pakai standar IHO yaitu angka setelah koma kecil agak kebawah
ReplyDelete