Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Selalu ada hikmah dari setiap musibah yang diberikan oleh Allah SWT untuk kita. Jumat, 5 Agustus 2011, mungkin akan menjadi hari yang akan terus diingat oleh warga gang Margoyoso Tembalang Semarang, khususnya anak kos Bpk Kastari (termasuk saya) dimana ketika itu sekitar pukul 18.00 WIB, musibah kebakaran melanda rumah kos tersebut dan menghanguskan 3 motor dan termasuk motor saya juga T.T Rumah kos ini berjarak kurang lebih setengah km dari wilayah kampus UNDIP Semarang.
Dan pada posting kali ini saya akan menulis kembali cerita teresebut, sebagai pelajaran buat diri saya sendiri dan untuk para pembaca blog yoghaken.blogspot.com. Musibah ini terjadi pada petang hari saat lokasi tersebut sedang lengang, karena saat jam-jam tersebut, sebagian besar warga sekitar kos biasa sedang melakukan sholat ataupun aktifitas di dalam rumah, sehingga api pun agak lama diketahui dan sama sekali tidak ada saksi dalam kejadian. Dengan cepatnya api melahap 3 motor. Tidak ada korban jiwa, namun materi terbakar lumayan juga lah. T.T Motor shogun 125 R yang telah saya pakai sejak SMA ikut ludes terbakar.
( Tampak Samping )
(Tampak Depan)
(Tampak Belakang)
Cerita kita skip ke beberapa hari sebelum kejadian. Masih ingat betul bahwa saat itu adalah saat – saat menjelang libur semesteran, yaitu sesaat setelah Ujian Akhir Semester selesai dan juga waktu – waktu tenggang untuk membayar SPP. Mengingat saat itu adalah masa-masa saya sedang mengalami masa labilnya, masa – masa dimana lagi ngetren-ngetrennya modifikasi motor. Ganti onderdil ini lah, itu lah, untuk sekedar mendapat perhatian dari orang lain. Waktu itu masih ingat kalau saya sedang ingin sekali membeli knalpot nobi yang suaranya bikin orang sekampung gregetan juga dengernya. Namun saat itu saya tidak punya uang, maka yang saya lakukan adalah melebihkan uang pembayaran SPP. Yaaa,,, saya membohongi orang tua saya. Uang SPP yang harusnya sebesar 1 juta, saya minta menjadi 1.3 juta. Dengan alasan yang telah saya buat-buat sebelumnya (tolong jangan ditiru ya gan...). Kemudian hari jumat siang 5 Agustus 2011 saya bayarkan uang SPP dan juga telah saya bawa uang sisa nya, dan sorenya saya kembali ke Kos sekitaran jam 3 an. Beberapa jam berlalu, Sekejap setelah saya baru selesai menjalankan ibadah sholat maghrib, tiba-tiba mati lampu dan ada teriakan berasal dari lantai bawah, perlu diketahui bahwa kamar kos saya berada di lantai 2. Suasana mendadak menjadi gelap dan suara teriakan semakin jelas terdengar dan asap mulai masuk kamar lantai 2. Kebetulan saat itu dikos lantai 2 hanya ada 2 orang saja. Kami berdua dengan panik mencari jalan keluar untuk bisa turun dan menyelamatkan diri. Mengingat tangga turun sebagi jalan keluar satu-satunya saat itu telah kelihatan berwarna merah menyala karena api. Maka dengan power off panik kami nekat memanjat tembok samping yang tingginya mungkin sekitar 3 meter. Dan kami pun berdua bisa turun menyelamatkan diri. Tapi ternyata ada seorang teman saya yang sedang mandi terjebak masih berada dalam kamar mandi. Entah dengan cara apa dia akhirnya juga dapat keluar. Di bawah saya hanya melihat motor saya terbakar sambil melihat beberapa orang warga yang masih berusaha memadamkan api. Dikarenakan antar rumah kos sangat berdekatan maka sangatlah berbahaya jika api menjalar kerumah lain. Beberapa saat kemudian api berhasil dimatikan,
Satu hal yang sangat begitu menyedihkan dari peristiwa itu, bahwa asal sumber api berasal dari motor saya. Meskipun hingga saat ini penyebab api juga belum diketahui secara pasti karena menurut teknisi di beberapa bengkel resmi mengatakan bahwa motor dalam keadaan mati sangat kecil kemungkinan untuk terbakar dan sebagian lagi menyangka ada yang tidak sengaja membuang rokok hingga menimbulkan api. Allahu a'lam.
Yang telah terjadi, biarlah terjadi. Kita harus berfikiran maju ke depan. Itu bukanlah akhir dari segalanya. Kehidupan ini masih terus berlanjut. Selalu berfikir positif, bahwa dari segala kejadian ataupun musibah yang menimpa kita, pasti terselip hikmah yang begitu besar. Dari hasil perenungan mungkin hal ini terjadi karena dosa saya yang telah membohongi orang tua. Karena kejadian ini terjadi beberapa saat setelah saya membayar SPP dan membawa uang sisa nya untuk membeli knalpot. Yaa semoga ini bisa menjadi pelajaran buat diri saya pribadi khususnya untuk tidak melakukan kesalahan dan dosa yang sama lagi dikemudian hari. Saya sungguh menyesal sudah melakukanya.
Alhamdulillah setelah bersabar beberapa saat untuk tidak punya motor, beberapa minggu kemudian Allah memberikan rejeki dan menggantinya menjadi lebih bagus dan lebih keren. Tapi bukan untuk gaya-gaya an lagi. Semoga sedikit kisah singkat tersebut dapat memberikan pelajaran buat semuanya, ambil sisi positifnya dan jauhi sisi negatifnya. Jangan membohongi orang tua dan bersabarlah jika sedang mengalami musibah dan selalu ambil hikmah darinya. Karena rencana Allah itu lah yang selalu terbaik buat kita.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
0 comments:
Post a Comment