Tuesday, March 25, 2014

Analisis Buffering di Arc GIS 10

Analisis buffer digunakan untuk mengidentifikasi daerah sekitar fitur geografis. Proses ini menghasilkan daerah cakupan (range) di sekitar fitur geografis yang kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau memilih fitur berdasarkan letak obyek yang berada di dalam atau di di luar batas buffer.
Hasil analisis buffer ini adalah bentukan poligon di sekitar objek. Zonasi nilai tanah (ZNT), area sempadan sungai, pemetaan area perluasan jalan, zona pembebasan jalur listrik tegangan tinggi dan lain-lain adalah contoh pekerjaan yang biasa menggunakan buffering.


Proses buffering dilakukan menggunakan software ArcGIS 10. Tahapan buffering adalah sebagai berikut :

a. ) Memasukan data ke ArcGIS 10
Masukan data yang akan dianalisis untuk menentukan lokasi perumahan dan permukiman. Dalam hal ini      akan dilakukan analisis terhadap jarak jalan utama.
 Klik Add Data tambahkan ke ArcGIS peta jalan utama.


Contoh kasus buffering adalah berikut: Gambar di atas adalah jaringan jalan arteri, kolektor, dan lokal di Kabupaten Boyolali. Jalan tersebut disimbolkan menjadi garis. Suatu saat akan dilakukan zonasi nilai lahan (ZNT), di mana lahan-lahan yang berada dibawah 500 meter disekitar jalan kolektor tersebut termasuk lahan kelas sat. kemudian 500-1000 meter menjadi lahan kelas dua, 1000-1500 meter menjadi kelas tiga, 1500-2000 jadi kelas empat dan diatas 2000 meter menjadi kelas 5.

b. ) Melakukan buffering
Klik pada menu Arc Toolbox > Analysis Tools > Proximity > buffer. Kemudian akan muncul tampilan, masukan input jalan pada input features.


Distance [Value or Field] adalah jarak / batasan area yang akan dibuat.  Pilih Linear Unit, satuan jarak yang dapat langsung diisikan sesuai kebutuhan dalam hitungan meter. Pada hal ini jarak yang ditentukan untuk analisis buffering terhadap jalan utama terbagi menjadi 5 kelas yaitu jarak 0-500 meter, 501-1000 meter, 1001-1500 meter, 1501-2000 meter, dan diatas 2000 meter. maka hasilnya:


c. Memotong sesuai batas administrasinya
Langkah selanjutnya dengan mepotong hasil buffering sesuai batas administrasi Kabupaten Boyolali dengan proses clip. Hasilnya tampak pada gambar dibawah ini.


Buffer jalan disimbolkan dengan dimana warna merah berarti memiliki jarak diatas 2000 meter dan termasuk kelas 5, warna oranye masuk kelas 4, warna kuning masuk kelas 3, warna hijau masuk kelas 2 dan biru masuk kelas 1 atau berada pada jarak dibawah 500 meter.
Dalam operasi buffer ini dapat dilakukan perhitungan lebih lanjut atas luas poligon tersebut. Perhitungan nilai pajak adalah contoh kasus yang memerlukan perhitungan luas area buffer dengan di overlay kan pada peta persil tanah atau bidang tanah.
Contoh  Peta Persil Tanah  :


6 comments:

  1. terima kasih mas tutorialnya benar benar bermanfaat

    ReplyDelete
  2. kak boleh minta file aslinya ga ? bisa kirim ke email saya aditasaraswati@gmail.com makasi kak :)

    ReplyDelete
  3. bang bisa ga proses buffer di aplikasi mapinfo?
    terimaksih

    kunjungi juga website saya ahmadiqbal.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
    dan kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id/

    ReplyDelete
  4. terima kasih ini sangat membantu saya

    kunjungi juga website saya: http://istaryani.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
    dan kunjungi web kampus saya: http://www.atmaluhur.ac.id/
    terima kasih

    ReplyDelete
  5. keren kak tulisannya. apakah untuk analisis buffering terhadap jalan utama memang sudah ditetapkan di bagi dalam 5kelas ?

    kunjungi juga ya website saya https://nsr.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/ & website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id/

    ReplyDelete