Teknik pengamatan GPS merupakan teknik yang banyak digunakan dalam penentuan posisi titik atau jaringan titik kerangka dasar pemetaan nasional. Metoda pengamatan GPS yang lazim digunakan adalah metoda diferensial. Pada metoda ini pengamatan dilakukan dalam fungsi baseline (dua buah alat GPS dipasang bersamaan, yang satu bertindak sebagai referensi dan satunya lagi sebagai rover). Gabungan be berapa baseline kemudian membentuk jaring baseline. Jaring baseline terbentuk ketika kita ingin menentukan titik kontrol yang jumlahnya lebih dari satu. Kemudian pada jaring baseline kita akan mengenal desain atau metoda jaring dan metoda radial.
Dan dalam posting ini saya hanya coba jelaskan tahap-tahap pengolahan data GPS dengan metoda jaringan, dengan menggunakan software Topcon Tools versi 8.2. Dimana pengolahan GPS metode jaringan memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Metode penentuan posisi yang digunakan adalah metode differential atau absolute.
2. Minimal menggunakan 2 receiver GPS.
3. Pada metode statik, posisi titik-titik yang akan ditentukan koordinatnya bersifat statik (tidak bergerak).
4. Data utama pengamatan yang digunakan untuk penentuan posisi adalah data fase.
5. Tipe receiver yang digunakan adalah tipe survei/geodetik bukan tipe navigasi.
6. Pengolahan data umumnya dilakukan secara post-processing.
7. Antar titik tidak perlu saling terlihat, tetapi harus dapat melihat satelit.
8. Pada umumnya jaringan dibangun sesi per sesi dari pengamatan baseline selama selang waktu tertentu.
9. Pelaksanaan sesi pengamatan suatu baseline sifatnya berdiri sendiri.
10. Distribusi titik-titik per sesi tidak mempengaruhi kualitas jaringan tetapi distribusi dari baseline bebas yang diukur akan mempengaruhi.
2. Minimal menggunakan 2 receiver GPS.
3. Pada metode statik, posisi titik-titik yang akan ditentukan koordinatnya bersifat statik (tidak bergerak).
4. Data utama pengamatan yang digunakan untuk penentuan posisi adalah data fase.
5. Tipe receiver yang digunakan adalah tipe survei/geodetik bukan tipe navigasi.
6. Pengolahan data umumnya dilakukan secara post-processing.
7. Antar titik tidak perlu saling terlihat, tetapi harus dapat melihat satelit.
8. Pada umumnya jaringan dibangun sesi per sesi dari pengamatan baseline selama selang waktu tertentu.
9. Pelaksanaan sesi pengamatan suatu baseline sifatnya berdiri sendiri.
10. Distribusi titik-titik per sesi tidak mempengaruhi kualitas jaringan tetapi distribusi dari baseline bebas yang diukur akan mempengaruhi.
Jaring survei GPS dibentuk oleh titik-titik yang diketahui koordinatnya (titik tetap) dan titik-titik yang akan ditentukan koordinatnya, dimana titik-titik tersebut dengan dihubungkan baseline-baseline yang komponennya (dX,dY,dZ) diamati.
1. Langkah pertama membuka program Topcon Tools v.8.2
2. Lalu membuat job baru untuk pekerjaan pengukuran dengan cara pilih "new job"
- Input Job nama, Job location (Lokasi file disimpan), dll sesuai pekerjaan
3. Kemudian langkah selanjutnya import data hasil pengukuran dengan cara klik Tool Job > Import
- Setelah itu akan muncul Tool Box seperti dibawah ini, dan pilih data GPS yang telah disimpan :
- Data pengukuran akan muncul pada jendela Topcon Tool sebagai berikut
- Masukan data pengamatan titik lainnya dengan cara yang sama, ( Untuk metode jaringan, minimal menggunakan 2 data dari receiver GPS )
4. Pindah pada "GPS Occupation" dan aturlah tipe antena sesuai merk GPS yang digunakan saat pengukuran. (contoh : Topcon, Sokkia dll ), jangan lupa untuk memasukan tinggi antena saat pengukuran juga.
"Bersambung ke Pengolahan Data GPS Metode Jaringan dengan Topcon Tool 8.2 #2"
0 comments:
Post a Comment