Friday, April 1, 2016

Menampilkan Data Lidar dengan Aplikasi Fusion / LDV (Lidar Data Viewer)

Airbone Laser Survey (ALS) atau lebih dikenal dengan  LiDAR merupakan singkatan dari Light Detection and Ranging. Komponen LiDAR adalah sebagai berikut :
1. Laser scanner yang memancarkan gelombang laser ke obyek dan merekam kembali gelombang pantulannya setelah mengenai obyek (misal atap bangunan, pucuk pohon, atau permukaan tanah).
2. GPS (Global Positioning System), yaitu sistem penentuan posisi secara tiga dimensi (3D) untuk menentukan pusat proyeksi setiap citra LiDAR.
3. INS (Inertial Navigation System), yaitu sistem inersial untuk menentukan orientasi 3D setiap pusat proyeksi LiDAR. 


Prinsip penyiaman LiDAR dapat dilihat pada Gambar. Pada wahana yang dipilih (misal pesawat terbang) dipasang Laser Scanner, GPS, dan INS. Berdasarkan skala produk yang diinginkan dan luas cakupan, maka dapat ditentukan jalur terbang. Pada jalur terbang yang telah ditentukan tersebut pesawat melakukan pemotretan/penyiaman (scanning). Pada saat laser scanner melakukan penyiaman sepanjang jalur terbang, pada setiap interval waktu tertentu direkam posisinya (menggunakan GPS) dan orientasinya (menggunakan INS). Proses ini dilakukan sampai seluruh jalur terbang yang direncanakan dapat discan.


Kecepatan emisi sinar laser bisa diatur mulai dari beberapa pulsa per detik hingga puluhan ribu pulsa perdetik. Dengan Demikian pada sesi-sesi pengukuran sinar laser ini bisa terkumpul banyak data titik-titik lidar (Point Cloud) yang mewakili objek-objek permukaan. Pulsa-pulsa sinar laser yang dipancarkan oleh perangkat sistem lidar sebagian besar akan dipantulkan kembali oleh objek-objeknya (baik yang terletak tepat dipermukaan maupun yang terdapat di atasnya/kanopi,vegetasi pohon,bangunan,menara,tower dll).

Dan pada dasarnya data lidar adalah kumpulan baris-baris data (Record) posisi (x,y,z) titik-titik (objek) beserta intensitas dan dekripsinyayang secara keseluruhan sering disebut point cloud (tampilan titik-titik yang membentuk awan). Volume data ini berukuran relatif besar. Sebagai ilustrasi, ukuran total file data hasil survey yang menggunakan perangkat sistem lidar pad area seluas 1 Mil persegi (260 Hektar) bisa mencapai 100 Mb hingga 500Mb.

Data lidar hasil sesi-sesi perekaman dapat disimpan di dalam berbagai format. Data aslinya disimpan sebagai kumpulan data (record) vektor titik-titik 3D yang kemudian dapat dkiproses untuk menghasilkan DSM (raster) dan DTM/DEM (raster) TIN (vektor) atau Garis Kontur (Vektor). Pada umumnya nilai vektor titik-titik tersebut (point Cloud) disimpan dalam format file ASCII, LAS, LDA, atau LAZ.

Pada posting kali ini saya akan mencoba menjabarkan langah untuk menampilkkan Data Lidar dengan Aplikasi Fusion :
1. Instal Aplikasi Fusion

2. Klik Aplikasi Fusion


3. Berikut tampilan awal aplikasi nya

4. Pertama anda bisa menampilkan foto udara untuk membantu secara visual dengan mengklik Image, dan browse lokasi file

5. Untuk menampikan data lidar klik Raw data. Dan browse lokasi file.

- Akan muncul jendela data file. Klik OK

7. Untuk melihat point cloud nya anda dapat menahah mouse (drag) dan buat area yang diinginkan.

8. AKan muncul Jendela LDV (Lidar Data Viewer)

9. Tampilan Point Cloud dari data lidar
####Semoga Bermanfaat####

1 comment: