Stasiun GNSS CORS
ini sudah banyak berkembang di Indonesia beberapa diantaranya adalah
stasiun GNSS CORS GMU1 di Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM, stasiun GNSS
CORS ITS01 di jurusan Geomatika ITS, Kemudian Program Studi Teknik
Geodesi FT-UNDIP juga memiliki stasiun CORS bernama UDIP yang sudah
dioperasikan sejak Desember tahun 2012 dan bekerjasama dengan PT.
Adhimulia Interniagatama. Untuk Instansi Pemerintah
dimiliki oleh BIG dengan mengoperasikan 118 Stasiun, dan 92 stasiun oIeh
BPN dan bebepa lainnya juga dimiliki oleh instansi pemerintah yang
bekerja dalam bidang pengukuran dan pemetaan seperti Dinas Pekerjaan
Umum dll
Sistem RTK (Real-Time-Kinematik) adalah suatu akronim yang sudah umum digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensial menggunakan data fase. Untuk merealisasikan tuntutan real time nya, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan psedorange-nya ke pengguna secara real-time menggunakan sistem komunikasi data tertentu. Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan penerima data.
GNSS merupakan suatu sistem satelit yang terdiri dari konstelasi satelit yang menyediakan informasi waktu dan lokasi, memancarkan macam-macam sinyal dalam berbagai frekuensi secara terus menerus, yang tersedia di semua lokasi di atas permukaan bumi.GNSS memiliki peranan penting dalam bidang navigasi. GNSS yang ada saat ini adalah GPS (Global Positioning System) milik Amerika Serikat, GLONASS (Global Navigation Satellite System) milik Rusia, Galileo milik Uni Eropa, dan Compass atau Beidou milik Cina. India dan Jepang telah mengembangkan kemampuan GNSS regional dengan meluncurkan sejumlah satelit ke antariksa untuk menambah kemampuan yang sudah disediakan oleh sistem global dalam menyediakan tambahan cakupan regional (UNOOSA, 2011)
Sistem RTK (Real-Time-Kinematik) adalah suatu akronim yang sudah umum digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensial menggunakan data fase. Untuk merealisasikan tuntutan real time nya, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan psedorange-nya ke pengguna secara real-time menggunakan sistem komunikasi data tertentu. Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan penerima data.
GNSS merupakan suatu sistem satelit yang terdiri dari konstelasi satelit yang menyediakan informasi waktu dan lokasi, memancarkan macam-macam sinyal dalam berbagai frekuensi secara terus menerus, yang tersedia di semua lokasi di atas permukaan bumi.GNSS memiliki peranan penting dalam bidang navigasi. GNSS yang ada saat ini adalah GPS (Global Positioning System) milik Amerika Serikat, GLONASS (Global Navigation Satellite System) milik Rusia, Galileo milik Uni Eropa, dan Compass atau Beidou milik Cina. India dan Jepang telah mengembangkan kemampuan GNSS regional dengan meluncurkan sejumlah satelit ke antariksa untuk menambah kemampuan yang sudah disediakan oleh sistem global dalam menyediakan tambahan cakupan regional (UNOOSA, 2011)
CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS yang beroperasi secara penuh dan kontinyu selama 24 jam perhari, 7 hari per minggu dengan mengumpukan, merekam, mengirim data, dan memungkinkan para pengguna (users) memanfaatkan data dalam penentuan posisi, baik secara post processing maupun secara real time.
Sangat sedikit sekali materi yang menjelaskan tentang Stasiun Referensi GNSS CORS ini. Maka pada posting kali ini saya mencoba memberikan gambaran tentang Stasiun Referensi GNSS CORS. Mohon koreksinya jika ada kesalahan, karena disini kita sama-sama belajar. Dan stasiun referensi yang akan saya paparkan pada posting ini merupakan alat merk Leica GR10 yang digunakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Yang belum tau perangkat Stasiun Referensi GNSS CORS ini contohnya Leica GR10 + GNSS antenna AR10.
Untuk membangun atau membuat Stasiun Referensi GNSS CORS berikut komponen utama yang harus dimiliki :
1. Receiver
Receiver ini didesain untuk pemasangan secara permanen atau sementara khusus untuk stasiun referensi. Yang dapat digunakan antara lain sebagai pendukung pengukuran GPS metode RTK, untuk stasiun base ataupun untuk studi ilmiah pemantaun seismik. Pada pabrikan Leica mengeluarkan 2 type receiver model baru yang khusus digunakan sebagai Stasiun Referensi GNSS yaitu GR10 dan GR25.
2. Antena
Antena
merupakan bagian dari komponen utama Stasiun Referensi yang berfungsi
menangkap sinyal dari satelit GNSS (Global Navigation Satellite System).
Leica mengeluarkan 3 type antena yg khusus digunakan untuk Stasiun
Referensi yaitu GNSS antenna, AR10, GNSS antenna, AR25, dan GNSS
antenna AS10. Untuk AR25 dilengkapi dengan Pelindung / Optional radome.
3. Kabel Antena
kabel antena berfungsi untuk menghubungkan antara Receiver dengan Antena. Dibutuhkan kabel yang panjang karena biasanya pada Stasiun Referensi antena dengan receiver ditempatkan di tempat yang berbeda.
4. Memori SD-Card
Kartu memori untuk menyimpan data hasil perekaman Receiver selama perekaman. Untuk GR10 maksimum kapasitas memori adalah 32 GB.
5. Power Supply
Power Supply sebagai sumber daya GPS sekaligus cadangan daya ketika listrik mati.
6. Komputer PC
Sebagai sistem kontrol Base station. Komputer ini terhubung langsung dengan GPS Base menggunakan kabel LAN atau Kabel USB.
7. Software Pendukung (Spider WEB)
Dalam hal ini pabrikan LEICA menyediakan software SPIDER yang dapat digunakan untuk setting GPS Base atau download File RINNEX.
8. Sambungan Internet
kabel antena berfungsi untuk menghubungkan antara Receiver dengan Antena. Dibutuhkan kabel yang panjang karena biasanya pada Stasiun Referensi antena dengan receiver ditempatkan di tempat yang berbeda.
4. Memori SD-Card
Kartu memori untuk menyimpan data hasil perekaman Receiver selama perekaman. Untuk GR10 maksimum kapasitas memori adalah 32 GB.
5. Power Supply
Power Supply sebagai sumber daya GPS sekaligus cadangan daya ketika listrik mati.
6. Komputer PC
Sebagai sistem kontrol Base station. Komputer ini terhubung langsung dengan GPS Base menggunakan kabel LAN atau Kabel USB.
7. Software Pendukung (Spider WEB)
Dalam hal ini pabrikan LEICA menyediakan software SPIDER yang dapat digunakan untuk setting GPS Base atau download File RINNEX.
8. Sambungan Internet
(Contoh Stasiun Base)
Berikut Keterangan mengenai Panel pada GPS Leica GR10 :
1. Tampilan Depan
2. Tampilan Belakang
3. Fungsi Tombol dan lampu LED
Pada GR10 Dilengkapi 2 Tombol utama dan 6 Lampu LED yang berada di depan.
(Contoh Stasiun Referensi CORS Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya)
Ketereangan :
a. Untuk menghidupkan dan mematikan GR10 Tekan tombol power selama 2 detik
b. Untuk mematikan sekaligus menghapus segala seting intrument dan akan menghapus data yang tersimpan tekan tombol power selama 10 detik
- Tombol Function
Keterangan :
- Untuk memulai perekaman data RAW tekan tombol fungtion selama 3 detik hingga lampu LED Data Logging berwarna hijau.
- Untuk memulai perekaman data RAW tekan tombol fungtion selama 3 detik hingga lampu LED Data Logging berwarna hijau.
.- Untuk menghentikan perekaman data RAW tekan tombol fungtion selama 3 detik hingga lampu LED Data Logging berwarna merah.
sip bos
ReplyDeleteDear Sir, i have 1: Antenna Name LEICA AR10 (permanently mounted on office roof)
ReplyDelete2: Receiver LEICA GR25 (connected with internet)
3: Leica CS10 Field Controller
8: Leica GS08 plus
how can use them as a network rtk