Wednesday, October 15, 2014

Pemanfaatan Stasiun Base CORS GNSS Untuk Pengukuran GPS Metode RTK NTRIP

Stasiun GNSS CORS ini sudah banyak berkembang di Indonesia beberapa diantaranya adalah stasiun GNSS CORS GMU1 di Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM, stasiun GNSS CORS ITS01 di jurusan Geomatika ITS, Kemudian Program Studi Teknik Geodesi FT-UNDIP juga memiliki stasiun CORS bernama UDIP yang sudah dioperasikan sejak Desember tahun 2012 dan bekerjasama dengan PT. Adhimulia Interniagatama. Untuk Instansi Pemerintah dimiliki oleh BIG dengan mengoperasikan 118 Stasiun, dan 92 stasiun oIeh BPN
Sistem RTK (Real-Time-Kinematik) adalah suatu akronim yang sudah umum digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensial menggunakan data fase. Untuk merealisasikan tuntutan real time nya, stasiun referensi harus mengirimkan data fase dan psedorange-nya ke pengguna secara real-time menggunakan sistem komunikasi data tertentu. Stasiun referensi dan pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan penerima data.


GNSS merupakan suatu sistem satelit yang terdiri dari konstelasi satelit yang menyediakan informasi waktu dan lokasi, memancarkan macam-macam sinyal dalam berbagai frekuensi secara terus menerus, yang tersedia di semua lokasi di atas permukaan bumi.GNSS memiliki peranan penting dalam bidang navigasi. GNSS yang ada saat ini adalah GPS (Global Positioning System) milik Amerika Serikat, GLONASS (Global Navigation Satellite System) milik Rusia, Galileo milik Uni Eropa, dan Compass atau Beidou milik Cina. India dan Jepang telah mengembangkan kemampuan GNSS regional dengan meluncurkan sejumlah satelit ke antariksa untuk menambah kemampuan yang sudah disediakan oleh sistem global dalam menyediakan tambahan cakupan regional (UNOOSA, 2011)


CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah suatu teknologi berbasis GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari satelit-satelit GNSS yang beroperasi secara penuh dan kontinyu selama 24 jam perhari, 7 hari per minggu dengan mengumpukan, merekam, mengirim data, dan memungkinkan para pengguna (users) memanfaatkan data dalam penentuan posisi, baik secara post processing maupun secara real time.


Receiver GNSS geodetik yang digunakan adalah rover receiver GNSS yang mempunyai tipe dual frequency, sehingga dalam pengamatannya dapat menerima data pengamatan satelit‐satelit GNSS berupa data code dan data phase. Selain itu, rover receiverGNSS yang digunakan tersebut juga harus memiliki teknologi komunikasi, dapat menggunakan teknologi radio/ GSM/ GPRS/ CDMA, sehingga dapat berhubungan dengan stasiun referensi atau pusat kontrol untuk mengirimkan dan atau menerima koreksi data koordinat posisi. Dengan adanya stasiun referensi‐stasiun referensi yang bekerja di bawah kendali server JRSP, maka dapat diperoleh koordinat atau posisi suatu titik dengan ketelitian yang sangat tinggi (akurasi 1‐5cm) (Millner et al, 2007 dan Gordini et al, 2006).

(Contoh Receiver GNSS)

Javad Triumph-1 merupakan salah satu tipe contoh receiver GNSS dari produk Javad GNSS Inc. Receiver ini mampu menangkap channel satelit hingga 216 channel (termasuk sinyal GPSL2C, GPS L5, GLONASS C/A L2, dan Galileo). Receiver ini merupakan tipe receiver yang kompak, dimana receiver dan antenna GNSS menjadi satu dan juga memiliki baterai internal untuk pengukuran hingga 15 jam. Terdapatnya Bluetooh (optional), Wifi (optional), Internal GSM (SIM Card) dan Radio Modem UHF (optional), akan sangat memudahkan pengguna dalam melakukan pengukuran menggunakan metode RTK.
Untuk dapat mengakses GNSS-CORS, receiver klien harus dilengkapi dengan sambungan internet sebagai komunikasi data dari stasiun GNSS-CORS ke receiver klien. Dalam hal ini data GNSS-CORS tersedia melalui web dalam format RINEX (Receiver Independent Exchange) maupun Streaming NTRIP (Network Transport RTCM via Internet Protocol) menggunakan kartu GSM (Sambungan Internet yang serupa dengan Handphone).


Untuk menghubungkan receiver ke base, kita harus menseting receiver nya dengan memasukan id, passwd dan IP (Internet Protocol) Base yang terdekat, berikut contoh IP dari Badan Petanahan Nasional,


NTRIP adalah sebuah metode untuk mengirim koreksi data GPS/GLONASS (dalam format RTCM) melalui internet. RTCM sendiri adalah kependekan dari Radio Technical Commission for Maritime Services , yang merupakan komite khusus yang menentukan standard radio navigasi dan radio komunikasi maritim internasional. Data format RINEX disediakan untuk pengolahan data secara post-processing , sedangkan data NTRIP untuk pengamatan posisi secara real-time.

Secara Garis besar alur proses Pengukuran GPS Metode RTK NTRIP dengan memanfaatkan Stasiun CORS GNSS sebagai berikut :



Sebelum melakukan pengukuran GPS Metode RTK NTRIP ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Pengecekan lokasi ketersediaan BTS / provider / sinyal operator GSM dan kondisi lapangan terbuka atau tertutup.
2. Pengecekan kelengkapan dan kelayakan alat, seperti baterai dalam kondisi terisi penuh, pole/jalon, receiver,controller dan pulsa simcard
3. Pengecekan bahwa base station aktif/dalam keadaan‘on’dengan menghubungi layanan hotline Stasiun GNSS CORS

Pada GPS RTK-NTRIP ini menggunakan master referensi sehingga kendala jarak antara rover dan stasiun referensi (base station) menjadi masalah utama. Jarak akan mempengaruhi ketelitian posisi yang dihasilkan. Semakin jauh jarak antara rover dan stasiun referensi (base station), maka kualitas posisi pun akan menurun. Faktor jarak yang jauh ini, menjadi kendala dalam pemecahan ambiguity resolution, begitu juga dengan jangkauan radio komunikasi yang jauh sehingga memungkinkan terjadinya data loss dalam penyampaian informasi data dari stasiun referensi (base station) ke rover.
 
Mengingat Pengukuran GPS Metode RTK NTRIP dengan memanfaatkan Stasiun CORS GNSS ini termasuk metode baru dalam pengukuran, maka masih perlu dilakukan berbagai penelitian baik untuk ketelitiannya maupun aplikasinya.
Berikut pernah disampaikan pada pengumuman ( 22 September 2014 ) di kampus oleh Bpk. Bambang Darmo Yuwono, S.T., M.T. ,untuk Mahasiswa Geodesi Undip mengenai saran tema Tugas Akhir / Penelitian / Skripsi yang dapat diambil mahasiswa : 1. Rekontruksi Batas dengan RTK NTRIP CORS
2. Analisa Penentuan Posisi Menggunakan RTK Lab
3. Ketelitian CORS NTRIP pada CORS UNDIP
4. Perbandingan Ketelitian RTK dan RTK NTRIP pada stasiun CORS
5. Ketelitian RTK MultiBase pada Penentuan Posisi Horizontal
6. Optimalisasi layanan CORS UNDIP untuk RTK NTRIP
7. Analisa Perbandingan ketelitian Rapid Statik dengan RTK NTRIP CORS
8. Analisa Kekuatan Jaringan pada Pengolahan Data Menggunakan GAMIT
9. Analisa ketelitian jarak Optimum CORS UNDIP
10. Analisa Jaring menggunakan Software Topcon Tool dan GAMIT


####SEMOGA BERMANFAAT####

2 comments: