Di teknik geodesi kita menemui banyak ilmu-ilmu baru,
salah satunya adalah hitung perataan. Hitung perataan sendiri dibagi
menjadi dua pokok bahasan utama, yaitu hitung perataan I dan hitung
perataan II. Bahkan Materi kuliah ini biasa menjadi momok yang menakutkan untuk para mahasiswa yang mempelajarinya. Saya sendiri untuk mempelajarinya butuh waktu selama 2 tahun atau 4 semester dan Alhamdulillah mendapat nilai C untuk hiper 1 dan 2. Istimewaaa... -___-"
Pada hitung perataan I, kita diminta untuk mampu memahami dan mampu melakukan hitungan kuadrat terkecil pada kasus hitungan geodesi yang sederhana seperti misalnya pemotongan, pengukuran sudut, pengukuran beda tinggi dan pengukuran jarak basis, memahami dan mampu melakukan evaluasi dan uji statistik pada hasil hitungan perataan kuadrat terkecil.
Sedangkan pada hitung perataan II, aspek-aspek strategis yang dapat kita peroleh antara lain memahami dan mampu melakukan hitungan kuadarat terkecil metode bertahap, metode kendala minimum, metode kendala penuh, metode kendala dalam, metode jarring bebas, dan metode parameter berbobot beserta aplikasinya pada geodesi yang sederhana.
Hitung perataan atau lebih dikenal dengan statistik geodetik adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan statistika untuk pengolahan data pengukuran pemetaan. Statistika dan probabilitas merupakan dasar untuk mempelajari statistika geodetik. Hitung perataan dapat diaplikasikan dalam banyak data geodetik agar hasil yang diperoleh dari perhitungan lebih akurat.
Pada hitung perataan I, kita diminta untuk mampu memahami dan mampu melakukan hitungan kuadrat terkecil pada kasus hitungan geodesi yang sederhana seperti misalnya pemotongan, pengukuran sudut, pengukuran beda tinggi dan pengukuran jarak basis, memahami dan mampu melakukan evaluasi dan uji statistik pada hasil hitungan perataan kuadrat terkecil.
Sedangkan pada hitung perataan II, aspek-aspek strategis yang dapat kita peroleh antara lain memahami dan mampu melakukan hitungan kuadarat terkecil metode bertahap, metode kendala minimum, metode kendala penuh, metode kendala dalam, metode jarring bebas, dan metode parameter berbobot beserta aplikasinya pada geodesi yang sederhana.
Hitung perataan atau lebih dikenal dengan statistik geodetik adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan statistika untuk pengolahan data pengukuran pemetaan. Statistika dan probabilitas merupakan dasar untuk mempelajari statistika geodetik. Hitung perataan dapat diaplikasikan dalam banyak data geodetik agar hasil yang diperoleh dari perhitungan lebih akurat.
Dalam pembelajaran kuliah kita hanya disuruh melakukan perhitungan dengan cara manual yang memakai rentetan rumus dan matriks yang rumit yang hanya bersenjatakan kalkulator saja. Namun dalam Posting ini saya akan sedikit menulis langkah menghitung kerangka dasar dengan cara perataan kuadrat terkecil dengan menggunakan program AutoCad Survey 2004.
Hitungan perataan yang digunakan pada program AutoCad Survey adalah perataan metode Least Square Adjustment Of Indirect Observation (Perataan kuadrat terkecil dengan tidak langsung) dan lebih dikenal perataan kuadrat terkecil cara parameter. Berikut langkah-langkahnya :
1. Memasukan data ukur transvere
-Pilih Analysis / Figures > Transverse Editor
1. Memasukan data ukur transvere
-Pilih Analysis / Figures > Transverse Editor
-Masih pada fasilitas editor, selanjutnya keluar pertanyaan apakah akan membuat loop baru. klik Yes.
-Selanjutnya keluar jendela yang menanyakan titik awal berdirinya alat ukur yang akan dijadikan station awal pada perhitungan kerangka dasar.
- Akan keluar kotak input data Traverse Editor seperti gambar dibawah. Dan masukan data pengukuran ke dalamnya.
- Sebelum input data ukur dimulai, Anda harus mengatur format data ukur dengan metode pengukuran yang telah anda lakukan, dengan memilih menu pilihan setting yang ada pada Traverse Editor dan klik setting. Sehingga tampil kotak dialog Editor Setting.
- Selanjutnya pilih pengaturan pada kota dialog Editor Setting dengan metode pengukuran yang telah anda lakukan. Setelah selesai menentukan pengaruh metose pengukuran klik OK. Selanjutnya proses pekerjaan input data ukur dapat dimulai.
- Setelah selesai input data Klik Ok. maka pekerjaan input data ukur untuk Kerangka dasar telah selesai. Untuk melihat hasilnya. pada command : ketik Z > enter > e > enter
2. Memasukan nilai tinggi alat ukur,
untuk memasukan nilai tinggi alat dari posisi kerja. pilih Analis/figures > Traverse Editor. Misalkan untuk memasukan tinggi alat dititik BM.0, klik kotak Angle dan blok pada posisi titik STN Pt 2. Selanjutnya pilih menu Chg Theo Ht untuk memasukan tinggi alat ukur atau Ht (Hight Theodolit) di setiap titik ukur pada jarak Kerangka Dasar tersebut.
Tinggi Alat di BM 0
Tinggi Alat di P1
Tinggi Alat di P2
Tinggi Alat di P3
Tinggi Alat di P4
3. Hitungan Kerangka Dasar dengan Cara Perataan Kuadrat Terkecil (Least Square Adjustment)
- Membuat definisi geometrik loop, untuk rencana hitungan dengan memilih Analysis/Figures > Traverse Loops > Define Loop.
- Pilih Analysis/Figures > Adjustment setting
- Pilih Analysis/Figures > Least Square Setting
- Pilih Analysis/Figures >Individual Loops > Create Input File
- Pilih Analysis/Figures >Individual Loops > Edit Input File
Klik Ok, dan hasilnya...
- Namun belum selesai, untuk menampilkan data hasil lengkapnya.
Pilih Analysis/Figures >Individual Loops > Process Input File
Klik dan Hasilnya...
Halaman 1
Halaman 2
Halaman 3
Halaman 4
Berikut gambar Point sebelum di koreksi dengan Poligon Kerangka Horisontal setelah dikoreksi dengan Cara Perataan Kuadrat Terkecil (Least Square Adjustment). Maaf masih amatiran koreksinya pengukurannya besar :p. Mungkin dengan data pengukuran agan bisa memiliki koreksi yang lebih kecil.
####SEMOGA BERMANFAAT####
0 comments:
Post a Comment