Thursday, April 24, 2014

Menyibak Rahasia Sains Bumi Dalam Al Quran (1)

Begitu tertariknya saya dengan ilmu kebumian, hingga suatu ketika saya menemukan sebuah buku yang berjudul "Menyibak Rahasia Sains Bumi Dalam Al Quran". Buku ini dibuat oleh Ir. Agus Haryo Sudarmojo. Dan dalam posting ini saya akan sedikit menulis isi bukunya, Semoga bermanfaat, sahabat.
( Cover Depan )
Sebagai kaum muslimin, marilah kita mulai memahami Islam secara utuh. Islam bukan hanya ajaran agama, tetapi Islam juga merupakan sebuah jalan menuju hidup harmonis yang secara terpadu mampu menghadapi 3D ( 3 Dimensi ) kehidupan: dimensi alam fana, barzakh, dan akhirat.
Jika kita melihat Islam dari sudut pandang sains teknologi, maka sudah bukan rahasia lagi bahwa di dalamnya termuat penjelasan tentang materi, energi, dan informasi. Islam secara terpadu dapat mengungkapkan kejadian-kejadian bertema sains mutakhir. Semua Informasi tersebut dapat kita temukan dalam Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam. Meski demikian, Al Quran tidak dapat disebut sebagai sebuah buku pelajaran sains. Tetapi, Al Quran merupakan penuntun bagi umat manusia dalam mengarungi ketiga dimensi kehidupan di atas. Para Ilmuwan yang telah bersentuhan dengan Al Quran mengungkapkan bahwa Al Quran is always one step a head of science. Ungkapan tersebut dapat diartkan bahwa penjelasan-penjelasan Al Quran selalu selangkah lebih maju dibanding penemuan-penemuan sains modern. Dengan kata lain, sains selalu tergopoh-gopoh mengikuti informasi Al Quran. Setiap penemuan hebat pada abad kontemporer ternyata sudah dijelaskan oleh Al Quran sejak abad ke-7 silam. Subhanallah, jelas lah bahwa Al Quran merupakan himpunan informasi tentang masa lalu, kini, sekaligus masa depan yang tak dapat disangkal kebenarannya.

RENUNGAN


Sebelum dibahas tentang Planet Bumi, perlu kita renungkan pesan-pesan Allah SWT, dalam Al Quran. Salah satunya pada Q.S. Al Ashr ayat 1-3 :

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran"
Surat tersebut tergolong sangat singkat karena hanya terdiri atas tiga ayat pendek. Pada masa kecil, ketika belajar mengaji di masjid,sering kita membacanya buru-buru karena ingin segera mendengar cerita nabiyang akan diberikan guru mengaji setelah pelajaran usai. Saat itu kita tidak memahami arti atau makna yang terkandung di dalamnya. Setelah dewasa dan berumur, lalu kita mencoba memahami kata-kata dalam surat tersebut. Barulah kita menyadari kedalaman makna surat Al-Ashr. Hati kita mungkin sangat cemas, bahkan takut mendapati kenyataan bahwa manusia memang selalu dalam kerugian jika tidak melakukan yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang-Nya. Bukankah kita tidak pernah mampu mengetahui apa yang akan terjadi ? Bisa jadi kita akan mati hari ini atau besok.
Timbullah pertanyaan dalam hati: " Sudahkah kita mempunyai "tiket terbaru" untuk menempuh perjalanan ke kehidupan selanjutnya? " Jangan - jangan tiket kita telah kadaluarsa atau bahkan kita tidak memiliki tiket sama sekali.
Insya Allah sahabatku kaum muslimin yang membaca buku ini akan menmukan bahwa awal dalam memahami ilmu meraih takwa. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi karena waktu.
Allah SWT telah berulang kali memperingatkan kita melalui ayat-ayat Al Quran seperti pada QS Fushshilat ayat 53:


"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar, Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"

Ayat diatas dapat kita pahami bahwa sesungguhnya tanda kekuasaan Allah terhampar di seluruh bumi. Bila kita menyadariny, tanda kekuasaan itu pun ada dalam diri kita. Allah SWT dengan tegas mengatakan kepada orang-orang yang diberi ilmu bahwa jika mereka bersedia menghubungkan ilmu-ilmu yang dipelajarinya dengan AL Quran, mereka akan semakin memahami kebenaran kitab suci nya.


Allah berfirman pada surat Al Hajj ayat 54:

"Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa Al Quran itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati kepada Nya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk jalan yang lurus bagi orang-orang yang beriman"

Begitu membaca ayat diatas, kita segera menyadari betapa ruginya bila kita mempunyai ilmu, tetapi tidak pernah mengaitkan dengan kitab penuntun kehidupan manusia. Bisa jadi kita terlena atau terlalu sombong dengan kemampuan IQ kita sehingga akan beranggapan bahwa " belajar Al Quran hanya membuang waktu belaka ".
Bisa jad kita tidak peduli dengan isi Al Quran karena memang tidak pernah terlintas di pikiran kita bahwa Al Quran begitu luar biasa dari sudut pandang sains. Membahas beberapa ayat atau surat dalam Al Quran yang berbicara tentang sains bagaikan mendiskusikan sains pada program doktoral. Adapun pembahasan sains pada kitab-kitab lainya mungkin hanya sampai tingkat dasar. Seringkali kita belum mampu memahami penjelasan yang dimaksud oleh Allah SWT dalam sebuah ayat atau surat. Hal ini terjadi karena Al Quran memang mengandung makna sains masa depan yang belum terjangkau oleh tingkat intelektual manusia di masa sekarang.
Ketika manusia yang berilmu mencoba memahami ayat-ayat Al Quran., pasti ia segera sadar bahwa semakin tinggi kapasitas keilmuan seseorang seharusnya ia semakin takut dan tunduk kepada Allah. Sebab ia akan mengetahui betapa menakjubkanya makna-makna sains dan makna lainya didalam surat atau ayat Al Quran. Rasionya pasti mengatakan bahwa kitab suci itu sama sekali bukanlah buatan manusia. Selanjutnya ia akan menangis karena haru bercampur takut dan rasa penyesalan yang dalam kepada Allah SWT.
Dalam posting selanjutnya akan dibahas beberapa surat dan ayat dalam Al Quran yang dapat digunakan sebagai acuan dan analisis. Beberapa surat dan ayat tersebut mungkin dapat menjelaskan betapa lamanya waktu yang dibutuhkan alam semesta untuk membentuk sebuah planet yang siap dihuni manusia. Kita juga akan memahami betapa singkatnya waktu yang dibutuhkan oleh Allah SWT, untuk menciptakannya.

0 comments:

Post a Comment