“Jelajahi Indonesiamu yang luas , Jengkali Afrika
yang eksotis, lalu berlabuh di Eropa yang megah”. Masih ingat dengan kata-kata
itu? Kalimat tersebut ada pada sebuah buku yang pernah menjadi book seller
beberapa tahun yang lalu bahkan sudah di film kan dengan judul “Sang Pemimpi”. Tapi
dalam posting ini saya tidak akan membahas tentang buku itu, tapi saya akan
membahas tentang mimpi menurut pandangan islam. Karena bermimpi adalah sesuatu
yang wajar dan pasti semua orang pernah bermimpi meskipun dengan dengan skala
yang berbeda-beda. Ada yang sering sekali bermimpi bahkan hampir setiap tidur
dia bermimpi, ada yang jarang-jarang bermimpi , jadi ketika tidur kita memang
tidak dapat mengontrol apa yang ingin kita mimpikan. Ingin mimpi ketemu artis
kece misalnya, setelah itu malamnya bisa mimpi seperti itu hhhaaa. Amazing
sekali kalau kita bisa seperti itu.
Untuk tipe-tipe tersebut mungkin saya termasuk yang jarang
bermimpi. Setiap tidur malam seolah kita tidur dan ketika bangun sudah pagi,
begitu seringnya. Seperti biasa tidur saya setiap malam dibagi menjadi 2 bagian
, tidur jam 9 sampai jam 2. Kemudian jam set 5 tidur lagi setelah sholat subuh sampai
jam 7. (Tidurnya Pengangguran) J . Pada tidur part 2 kebetulan saya bermimpi.
Berhubung mimpi nya baik maka saya ceritakan. Kalau mimpinya buruk atau jorok sih
diam-diam saja. Hhheee
Pada mimpi saya tersebut saya bertemu dengan gadis kecil berusia
7-9 tahunan dia berpakaian lusuh dan kotor sekali. Dia duduk lemas dengan
menutupi muka nya. Saya hampiri anak itu, yang kemudian dia berdiri menatapku.
Wajahnya cantikkk sekali, cuman bajunya kotor ( Yakin gw bukan phedofil -___-“ ).
Dia seperti pengemis yang sedang meminta-minta. Karena kasian saya ajak dia
kerumah. Kemudian saya minta kakakku yang cewek untuk memberikannya baju, tapi
tidak dikasihnya. Kemudian saya bongkar lemari saya dan berikan baju kepada
anak itu. Dia tersenyum manis.
Nahhh paginya karena penasaran dan gak ada kerjaan saya cari
buku tentang tafsir mimpi , yang menurut Islam tentunya:
Ketahuilah bahwa di antara perkara yang harus diketahui oleh
seorang pemula dalam menakwil mimpi adalah hendaknya dia mengetahui bahwa mimpi
itu ada dua macam : mimpi dari Allah dan mimpi yang berasal dari setan.
Rasulullah bersabda,
“Ar-ru’ya’ mimpi kebaikan
berasal dari Allah, sedangkan Al’hulmu’mimpi buruk berasal dari setan.” (HR Muslim)
Mimpi yang baik berasal dari Allah, walaupun seluruh mimpi
itu merupakan ciptaan Allah juga. Mimpi yang baik adalah mimpi yang benar, yang
membawa kabar gembira dan peringatan. Mimpi inilah yang dinilai oleh Rasulullah
sebagai satu bagian dari 46 bagian kenabian. Kadang-kadang orang kafir dan
orang fasik juga mengalami mimpi yang benar.
Mimpi yang tidak disukai ialah yang berasal dari setan. Nabi
SAW menyuruh kita untuk merahasiakan dan meludah ke arah kiri serta beliau menberjanji
kan bahwa barangsiapa yang berbuat demikian, maka mimpi tersebut tidak akan
mencelakakannya.
Mimpi yang tidak disukai itu ada yang menimbulkan ketakutan,
kesedihan, kebatilan, atau yang menimbulkan fitnah, tipu daya, dan kecemburuan.
Mimpi yang tidak disukai adalah ialah mimpi yang tidak memperingatkan manusia
dari dosa, tidak memperingatkan dari kelalaian dan tidak mencegahnya dari aneka
perbuatan yang mencelakakan. Hal semacam ini tidak layak di lakukan kecuali
oleh setan. Karena dialah yang biasanya menyuruh manusia berbuat aneka perkara
yang keji. Karena itu pula maka mimpi yang buruk disandarkan kepada setan.
Berbagai kejadian mimpi yang mewajibkan seseorang mandi junub
bersumber dari setan. Demikian pula segala hal yang dialami dalam mimpi seperti
bisikan nafsu, aneka angan-angan, ketakutan, dan berbagai kecemasan yang tidak
mengandung hikmah menunjukan bahwa mimpi itu tidak membuahkan takwil apapun
bagi orang yang mengalaminya. Juga tidak dapat ditaqwilkan mimpi yang
menyelimuti qolbu orang yang tidur, baik dia dalam keadaan kenyang maupun
lapar, seperti yang dialaminya dalam keadaan sadar, sebab mimpi yang demikian
tidak mengandung petunjuk dan manfaat apapun. Mimpi itu tidak dapat dilahirkan
dari tabiat, tidak ada campur tangan makanan padanya dan tidak pula diciptakan
oleh setan. Tetapi semua mimpi itu diciptakan oleh Allah.
Biasanya mimpi yang benar terjadi ketika malaikat yang
mendampingi seseorang itu berada disisinya. Karena itu mimpi mimpi tersebut
disandarkan kepadanya. Allahlah yang menciptakan aneka mimpi buruk ketika setan
berada di samping seseorang, lalu mimpi tersebut disandarkan kepadanya. Orang
yang menceritakan mimpi yang dusta berarti dia mengada-ada atas nama Allah.
Tidak selayaknya seseorang menceritakan mimpinya kecuali kepada ulama, juru
nasehat, atau orang yang memiliki kemampuan menakwil mimpi. Demikianlah
ditegaskan di dalam khabar.
Tafsir mimpi menurut
Islam:
Imam Ibnu Sirin, dalam bukunya Tafsir Mimpi Menurut
Islam, berkata: Tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang terkandung
didalamnya. Ada kalanya mimpi bagaikan angin lalu namun ada yang benar-benar
menjadi kenyataan. Mimpi insan yang bertakwa merupakan perkhabaran yang akan
berlaku, kerana Rasulullah tidak bermimpi melainkan mimpi baginda menjadi
kenyataan. Sedangkan mimpi insan yang tidak beriman merupakan berita yang disebarkan
oleh syaitan.
Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang wanita bertanya,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya bermimpi melihat sebahagian tubuh
baginda berada di rumahku." Baginda menjawab, "Sesungguhnya Fatimah
akan melahirkan seorang anak lelaki, kemudian engkau yang akan menyusukannya."
Tidak lama kemudian Fatimah melahirkan Hussein dan disusukan oleh wanita tersebut.
Sesungguhnya mimpi itu dapat ditafsirkan, namun tidak semua orang mampu
mentafsirkan kebenarannya. Semoga buku ini dapat membantu dalam menjawab makna
mimpi anda, insya Allah. Tambahan pula, mimpi diakui adanya dalam syariat
Islam. Sedangkan ilmu untuk mentakwilkan, mentakbirkan atau mentafsirkannya
diiktiraf oleh ramai ulama. Ramai ulama yang ingin mendalami masalah takwil
atau tafsir mimpi tetapi tidak ramai yang mengetahuinya kerana susahnya.
Al-Imam Ibnu Syahin, dalam mukadimah kitabnya Al-Isyarat
Fi Ilmi al-'Ibarat, berkata:
"Islam mencerca ilmu tenung kerana hanya
Allah-lah yang mengetahui masalah ilmu ghaib. Saya menghindari ilmu-ilmu
seperti itu dan tidak meminatinya, dan saya ingin membuat buku yang dapat
mendedahkan perkara-perkara ghaib yang sememangnya diakui oleh syarak, iaitu
ilmu takwil dan ta'bir mimpi."
Menurut ahli-ahli ta'bir, mimpi ada tiga macam:
1. Peristiwa yang menggembirakan yang benar yang
terjadi setelah bermimpi, dan ini tidak memerlukan penafsiran.
2. Mimpi yang batil atau permainan syaitan, iaitu
mimpi yang tidak dapat diperincikan oleh orang yang bermimpi. Ertinya orang
yang bermimpi itu tidak sanggup mengingat tertib atau jalan cerita mimpi itu.
Mimpi seperti ini dianggap batil dan tidak mempunyai sebarang makna atau
takwil.
3. Keinginan nafsu. Seperti kita ketahui nafsu ada
tiga, iaitu nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti
ini terjadi kerana pengaruh fikiran seseorang. Sesuatu yang dia lakukan atau
dia khayalkan siang hari atau menjelang tidurnya selalu menjelma ketika
tidurnya.
Paparan singkat ini cukup kaya bagi orang yang
mau merenungkannya dan mencermati maknanya. Kalaulah kami memaparkannya secara
panjang lebar, niscaya menimbulkan kebosanan dan kejemuan. Kembali ke tujuan
awal yaitu untuk menafsirkan mimpi saya, setelah saya baca buku tersebut ada
sebuah tafsir mengenai mimpi-mimpi. Dan ini hasil tafsir mimpi saya yang telah
ceritakan sebelumnya saya dapatkan dari buku dan Alhamdulillah ternyata tafsirnya
baik semoga Allah merahmati. amiiin
Kami berharap kepada Allah Ta’ala kiranya posting
ini bermanfaat bagi kita dan kiranya Dia melindungi kita dari ilmu yang tidak
bermanfaat, perut yang tidak pernah kenyang, nafsu yang tidak mau tunduk, doa
yang tidak diterima, tabiat yang menyeret kepada ketamakan, dan ketamakan yang
tidak pernah berakhir. Sesungguhnya Allah Ta’ala Mahakuasa atas segala yang
dikehendaki- Nya, serta Maha melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku
Allah. Dialah sebaik-baik Pelindung.
0 comments:
Post a Comment