Pages - Menu

Monday, June 27, 2016

Perencanaan Jalur Terbang ( Foto Udara dan Lidar ) dengan ALTM-NAV


Penentuan jalur terbang Pesawat bergantung pada beberapa faktor yaitu :

1. Lokasi bandara
2. Luas, bentuk area dan keadaan topografi yang akan dipetakan
3. Karakteristik sensor lidar dan 
4. Karakteristik pesawat udara
5. Karakteristik sensor kamera

Saat ini membuat rencana jalur terbang dapat dilakukan dengan mudah dan otomatis dengan software ALTM-Nav. Perencanaan Jalur Terbang biasanya juga disesuaikan dengan persyaratan mengenai overlap dan sidelap serta nilai resolusi untuk skala peta yang di hasilkan. 

Spesifikasi Pekerjaan / Output pekerjaan yang di inginkan 

- Jalur terbang pada daerah datar yaitu Timur-Barat atau Utara-Selatan.
- Jalur terbang diagonal akan digunakan pada area dengan terain bergunung
- Pertampalan kemuka (forward overlap) yaitu 65% ± 5%
- Pertampalan kesamping (side overlap) yaitu 30% ± 5%
- Pada daerah pegunungan, nilai pertampalan dinaikkan, pertampalan kemuka menjadi 70% dan pertampalan kesamping menjadi 40%
- Ground Sampling Distance (GSD) yaitu sebesar 9 cm
- Point Density Lidar sebanyak 4 point per m persegi.
- Tinggi terbang akan dihitung untuk memperoleh nilai GSD tersebut dan menyesuaikan panjang fokus kamera yang digunakan

- Reflight akan dilakukan apabila ada persyaratan yang tidak terpenuhi
Sebagai latihan, berikut Contoh data karakteristik sensor lidar, pesawat udara, dan sensor kamera yang bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat  jalur terbang Pesawat:
( Sistem lidar terintregrasi dengan foto udara )


1. Spesifikasi sensor Lidar 
- Operating Altitude = 200-2500 m nominal
- Laser repetition rate = 50 Khz, 70 Khz, 100 Khz, 150 Khz, 200 Khz.
- Range capture = up to 4 range measurement for each pulse including last
- Intensity capture = 12 bit dynamic range for each pulse including last
- Scan Frequency = 0 - 70 Hz, programeble in 1 Hz
- Scan Angle = Variable from 0 to +-25 degress, in increments of +-1 degress
- Scanner Product =  Scan Angle x Scan frequency <= 1000
- Swath width = variable, 0 - 0.93 x altitude m 
 
 2. Spesifikasi sensor kamera
- Sensor type = 80 Mpix full frame CCD, RGB
- Sensor Format ( H x V ) = 10320 x 7760 pixels
- Pixel Size = 5.2 x 5.2 mikron
- Frame Rate = 1 frame/sec 
- Lens = 50 mm, 70 mm, 120 mm, 210 mm

(Pesawat double Engine)

3. Spesifikasi Pesawat
- Balance Field Length = 1.350
- Landing Distance = 3034
- Climb Rate All Engines = 1050
- Normal Cruise Speed = 158
- Climb Rate One Engine Inop = 215
- Normal Cruise Speed ( Long Range ) = 150   
- Max Cruise Speed = 170

Hubungan Tinggi Terbang, Fokus Kamera dan GSD yang dihasilkan pada foto udara



4. DEM (Bisa menggunakan SRTM) Fungsi srtm disini adalah untuk referensi ketinggian pesawat dari permukaan tanah. Dan mengetahui gambaran kondisi topografi pada area pengukuran.

 
Buka Aplikasi ALTM-Nav kemudian pada menu bar pilih Flight Plan > Plan Survey. Kemudian pada jendela Plan Survey Grid akan muncul tampilan berikut :


Untuk memasukan batas area pengukuran klik Draw Area. Klik Optimize untuk menentukan jalur pesawat secara otomatis. Kemudian menginputkan data parameter lidar, sensor kamera dan pesawat maka aplikasi akan menghitung otomatis parameter lain. Kita menginputkan parameter sampai menemukan setingan yang pas dan sesuai dengan output di inginkan.


Untuk menemukan settingan yang sesuai kita berpedoman pada tabel berikut


Contoh setelah di input kan DEM SRTM


####SEMOGA BERMANFAAT####

2 comments:

  1. Artikelnya bagus.

    Saya mau tanya,
    Parameter apa saja untuk menentukan pulse rate yang benar, sesuai kondisi lapangan gan ??
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. "JUDI POKER | TOGEL ONLINE | TEMBAK IKAN | CASINO | JUDI BOLA | SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWW.DEWALOTTO.CLUB
    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855 69312579 "

    ReplyDelete