Pages - Menu

Saturday, April 26, 2014

Peta Rawan Longsor Kabupaten Boyolali (Sistem Informasi Geografis)



Longsor berdampak sangat kompleks terhadap perubahan bentuk suatu lahan maupun pada kondisi lingkungan yang ada pada lahan tersebut. Yudianto (2006:2) mengemukakan bahwa “longsor adalah suatu pergerakan massa tanah pada bidang kelerengan, dari elevasi tinggi ke elevasi rendah dalam suatu waktu”. 
Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan (dalam Hariyanto, 2009:76) menyatakan bahwa gerakan tanah (longsoran) adalah suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah dan batuan ke tempat yang lebih rendah. Gerakan ini dapat terjadi pada tanah yang hambatan tanah/batuannya lebih kecil dibanding dengan berat massa tanah/batuan itu sendiri. Sitanala Arsyad (dalam Nursa’ban, 2011:3) menyatakan longsor akan terjadi apabila terdapat tiga keadaan, yaitu
(1) terdapat lereng yang cukup curam sehingga massa tanah dapat bergerak atau meluncur secara cepat ke bawah.
(2) tidak adanya penghambat tanah/batuan untuk bergerak atau meluncur ke bawah. 
(3) adanya kandungan massa air yang memberi bobot yang berat pada tanah, sehingga massa tanah berpotensi untuk mengalami gerakan atau luncuran ke bawah. 
Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa longsor dapat terjadi dari beberapa hal, seperti lereng yang curam, tidak adanya hambatan berhubungan dengan penggunaan lahan, dan kandungan dengan tingkat curah hujan. Salah satu contoh fenomena mengenai permasalahan longsor terjadi pada daerah Cepogo, yaitu di Kabupaten Boyolali. Dimana secara geografis wiayahnya berada pada kawasan Gunung Merapi. Karena itu daerah ini memiliki topografi yang berbukit-bukit.


Bencana Longsor memiliki faktor penyebab untuk terjadinya bencana tersebut. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya bencana longsor meliputi Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa longsor dapat terjadi dari beberapa hal, seperti lereng yang curam, tidak adanya hambatan berhubungan dengan curah hujan, penggunaan lahan, dan kemiringan lereng.
Contoh :


Peta Intensitas Curah Hujan Kabupaten Boyolali:


Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Boyolali :


Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Boyolali : 


 Peta Rawan Longsor Kabupaten Boyolali :

3 comments:

  1. Asslamu'alaikum..
    Mau nanya, itu membuat peta penggunaan lahan, rawan longsor dll. Di digit sendiri? atau ada tool yg mempermudah, soalnya kebayang klw harus di digit memakan waktu lama. Saya ada tugas mendigit penggunaan lahan di Kota cimahi.
    Klw tidak merepotkan, tolong email jawabannya ke fachriceg@gmail.com
    Terima Kasih
    Wsslm

    ReplyDelete
  2. cara mengambil shape filenya dari mana mas

    ReplyDelete