Karena kita manusia memiliki, 3 jenis pilihan:
1. Menjadi manusia dibawah
rata-rata, Seperti ekonominya dibawah rata-rata, Imannya dibawah rata-rata,
mentalnya di bawah rata-rata, semangatnya di bawah rata-rata.
2. Menjadi manusia rata-rata yang
kadang-kadang Up, kadang-kadang Down, yang kadang-kadang khusyuk, kadang-kadang
baik dan kadang-kadang buruk.
3. Menjadi manusia di atas
rata-rata.
Kita berbuat baik pun karena
pilihan. Sahabat pun datang dan membaca di blok ini juga memilih. Dan Pilihan
itu menentukan masa depan kita. Juga berarti menentukan hidup kita di akhirat
nanti seperti ketika kita memilih dekat dengan masjid atau kita memilih untuk
bersedekah.
Intinya adalah kita sebagai
manusia diberikan akal pikiran yang kuat, hati yang sehat, dan jiwa yang ikhlas
untuk memilih sebuah pilihan. Ketika kita sulit untuk ke masjid seseorang
memilih untuk bersedekah, ketika kita dbenci orang kemudian kita memilih untuk
memaafkan, ketika kita di dzolimi seseorang misalkan sahabat bisnis menipu kita
kemudian kita memilih untuk tetap merangkul atau membuangnya, itulah sebuah
pilihan. Waktu orang yang kita cintai, menyakiti kita kemudian kita memilih
memaafkan, itu juga merupakan pilihan.
Karena kita memiliki pilihan
itulah, Allah berikan akal pikiran, hati dan jiwa yang bersih agar kita dapat
memlih yang terbaik. Maka ketika kita memilih bersama dengan orang-orang yang
baik, bersama orang-orang yang bersyukur, bersama orang-orang yang ikhlas,
bersama orang-orang yang rajin beribadah, rajin belajar, itu adalah pilihan
kita. Orang diluar lebih memilih curhat di sosial media atau menulis hal yang
lebih bermanfaat di blog pun adalah sebuah pilihan.
Ketika kita memilih untuk
menonton film korea, atau memilih menonton ceramah agama juga merupakan
pilihan. Dimana ketika kita memilih menonton ceramah agama, insya allah
menjadikan hati tenang, bahagia, semangat dan bersyukur. Tapi ketika dia
memilih menonton yang lainya, misalkan berita perampokan, kebakaran, atau
berita-berita yang menakutkan maka munculah rasa takut. Karena itulah
bahagianya kita sebagai manusia yang dapat memilih.
Dalam bahasa psikologi, “Saat
berada dalam alam rahim kita memiliki perjanjian antara kita dengan Allah.
Ketika itu Allah bertanya “wahai hambaku siapa yang siap jika keluar menjadi
hambaku yang pandai bersyukur?”, Ketika itu kita memilih jawab “Saya siap”,
Kemudian Allah tanya kembali ”Siapa yang
jika keluar nanti akan menjadi hamba ku yang selalu senyum terus ketika
difitnah, yang menjadi anak-anak sholeh kepada orang tua?”, Ketika itu kita
kembali memilih men jawab “Saya siap”. Hingga akhirnya kita lahir diantara
berjuta-juta sel sperma, Namun sejak kita dilahirkan itulah kita melupakan
perjanjian dengan Allah. Hingga kemudian kita diberikan azab, diberikan
masalah, diberikan ujian, diberikan tantangan, diberikan kecelakaan dan
bencana. Karena ketika kita diberikan musibah barulah kita ingat Allah. Pada
saat hancur sehancurnya membuat sujud kita lebih lama. Karena kita adalah
makhluk spiritual atau rohani yang
sedang mendiami badan yang kasar ini. Karena kita mahluk rohani maka kita
senang dengan kasih sayang dan cinta.
Itulah yang disebut kita memiliki
kekuatan untuk memilih. Dan semoga pilihan kita untuk sekarang dan kedepannya
berada pada kebaikan. Jangan bosan dengan kebaikan. Karena pilihan itulah yang
nantinya akan menentukan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat.
Note: Orang gagal dan orang
sukses bedanya hanya pada alasan nya saja. Orang gagal alasanya banyak, Tapi
orang Bahagia dan Sukses alasanya Cuma satu yaitu “tidak memiliki alasan”.
No comments:
Post a Comment