Sangat rahasia...!! :)
Teknik
atau metode atau ilmu meredam segala bentuk ujian baik kekurangan,
kegagalan, kesedihan, kesulitan dan lain sebagainya menjadi perasaan
yang biasa saja. Bahkan menyambut segala bentuk ujian tersebut dengan
senyuman dan ucapan syukur..
Mengapa bisa demikian...?? Apakah setengah gila..?? Jelas tidak
Karena
yakin dengan keyakinan diluar imaginasi bahwa segala bentuk ujian
tersebut adalah persiapan awal bagi sebuah kesuksesan dan kebahagiaan.
Inilah rasa sejati yang sangat berdaya dan powerfull yang wajib anda
raih dan aktifkan..
Masih bingung? Simak penjelasannya disini
Ketahuilah
… Allah Taala akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah,
dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji
mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang
munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat
Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak
tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja
terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen
dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang
mereka emban ketika berjalan dalam agama ini.
Sikap
seperti di atas sangat berbeda dengan orang-orang yang ketika mendapat
ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah. Sikap
seperti ini malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah.
Renungkanlah …
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya
jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang
siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan
barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya
murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa
hadits ini Hasan Ghorib)
Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,
“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Para
Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan
diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat
(kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya
lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang
hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan
bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits
ini hasan shohih)
Semoga
kita yang sedang mendapat ujian atau musibah merenungkan hadits-hadits
di atas. Sungguh ada sesuatu yang tidak kita ketahui di balik musibah
tersebut. Maka bersabarlah dan berusahalah ridho dengan taqdir ilahi.
Sesungguhnya para Nabi dan orang sholeh dahulu juga telah mendapatkan
musibah sebagaimana yang kita peroleh. Lalu kenapa kita harus bersedih,
mengeluh dan marah? Bahkan orang sholeh dahulu -sesuai dengan tingkatan
keimanan mereka-, mereka malah memperoleh ujian lebih berat. Cobalah
kita perhatikan perkataan ulama berikut.
Al
Manawi mengatakan, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang
hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh
akalnya telah hilang dan hatinya telah buta (tertutupi). Betapa banyak
orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang
menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi
Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin,
terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah
kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam
buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya
ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang
disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan
masih banyak kisah lainnya.” (Faidhul Qodhir Syarh Al Jami’ Ash Shogir,
1/518, Asy Syamilah)
Sungguh
berat memang melalukannya, ketika kita sedang terkena musibah. Oleh
karena itu kita mesti belajar untuk mendapatkan kehidupan bahagia dunia
akhirat, kenenangan hati dan ketentraman jiwa.
Semoga
kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah, baik
dengan hati lisan atau pun anggota badan. Ya Allah, jadikanlah kami
termasuk hamba-hamba-Mu yang selalu ridho dengan taqdir-Mu.
Agar
tidak hanya menjadi sebatas teori telah saya carikan kisah pengalaman
nyata dari seseorang yang mengamalkan ilmu hikmah ini agar kita dan saya
pribadi yang masih awam ini juga termotivasi dan tau pentingnya ilmu
ini...
Syahdan,
20 tahun yang lalu hidup seorang remaja yang kecil, item, keriting :).
Berasal dari keturunan orang susah yang menyebabkan mempunyai krisis
kepercayaan diri yang akut. 15 tahun proses hidup berjalan apa yang
sudah ia dapatkan?
- Pernah menjadi pedagang asongan, kuli truk, mengamen, anak jalanan dsb
- Bertahun-tahun mengalami kekurangan, bahkan makan hanya sekali sehari dengan apa adanya
- Sering mendapatkan hinaan, cibiran, penyepelean dsb
- Sering mendapatkan perlakuan yang keras dan kejam dalam kehidupan yang keras
- Pernah tidur di stasiun, emperan toko dsb
- Pernah digebugi puluhan orang dan nyaris dibabat parang,
-
Dan penderitaan berkepanjangan selama puluhan tahun yang menyebabkan ia
suka menyendiri, menangis, meratap dan menyalahkan segala sesuatu atas
kesedihan yang bertumpuk-tumpuk. Kata Afgan, Sadiiisss :)
Sampai
akhirnya ketika persis berada di lembah ujian tiba-tiba ada cahaya
terang di atas kepalanya, dan terlihat seorang tua berbaju putih.
Hehehe.. Memangnya sinetron.
Yang
pasti ada sebuah saat dimana dia menemukan sebuah pencerahan. Hikmah
yang teramat sangat dalam. Sebuah ilmu yang sangat berdaya. Dimana ia
mendapat pencerahan?
Kemudian
ia berdiri dengan tegak dan gagah. Menantang segala bentuk ujian lain
yang datang silih berganti dengan perasaan biasa saja. Sampai kepada
titik puncak dimana ia merindukan datangnya ujian dan kesulitan.
Ia
merasa kangen karena ujian yang dahulunya suka mendatangi diri dan
hidupnya saat ini jarang sekali datang. Dan ketika kesulitan / ujian itu
datang maka wajahnya berseri-seri, bahagia... (Gila khan.. hehehe)
Dia
tidak sedang stress tetapi telah memahami sebuah hikmah besar, karena
ketika kesulitan datang, juga membawa kemudahan demi kemudahan sebagai
hukum sebab akibat yang pasti adanya. Bukankah satu-satunya cara naik
kelas hanya dengan lulus ujian? Dimanapun didunia ini seperti itulah
adanya.
- Yang dahulunya kekurangan sekarang menjadi kecukupan
- Yang dahulunya penakut sekarang menjadi percaya diri
- Yang dahulunya seringkali mendapatkan hinaan sekarang hidup mulia
- Yang dahulunya merasa menderita sekarang berbahagia
-
Karena dia telah menemukan sebuah rahasia besar. Satu-satunya cara
menjadi pribadi sakti dengan cara menghadapi ujian dengan gagah berani.
Agar lulus, agar layak, agar pantas.
Bagaimana
caranya bisa begitu menakjubkan? Melalui bidang apa bisa meraih
kesuksesan? Jawab: Cara/ bidang itu nomor duabelas. Nanti akan ketemu
sendiri. Trust me...
Kemudian...!!!
Ternyata
banyak sahabat lain yang merasakan hal yang sama. Makanya ia membuat
sebuah blog sederhana sebagai sarana berbagi pengalaman, ilmu dan
hikmah. Luar biasa sekali tanggapan pembaca. Setiap hari blog beliau
dikunjungi 5000an orang dan terus bertambah dengan signifikan.
Gambar statistik blog www.adhinbusro.com
Siapa
dia tokoh dalam kisah diatas.. beliau adalah Adhin Busro, Seorang
pengusaha yang sekarang memiliki rumah, 3 motor, 4 mobil, 8 bisnis yang
asetnya ratusan juta rupiah. Suatu keadaan diluar batas kewajaran.
Mantan pedagang asongan menjadi orang sukses.Yang beberapa waktu lalu
memilih merelaka untuk resign dari jabatannya seorang direktur
perusahaan untuk menjadi ketua organisasi sosial yang mengharuskan
banyak waktu untuk kegiatan sosial dan banyak menyumbang dll.
####SEMOGA BERMANFAAT####
No comments:
Post a Comment