Ada beberapa orang mahasiswa yang
memang berniat masuk teknik geodesi memang sudah memiliki keinginan ataupun
minat agar nantinya setelah lulus dapat bekerja pada pertambangan. Beberapa
orang bahkan beranggapan kerja pada pertambangan dengan bayangan gaji yang
melimpah. Di postingan ini saya akan sedikit menguraikan pengetahuan saya yang
masih sedikit ini untuk membahas peranan sekaligus gambaran pekerjaan seorang surveyor
Teknik Geodesi di pertambangan.
Kita bahas dahulu mengenai ilmu geodesi itu sendiri. Menurut
definisi klasik yang dikemukakan oleh F.C. Helmert (1880), geodesi ialah ilmu
tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi. Definisi ini telah mempertahankan
keabsahanya sampai sekarang. Dimana dengan dipicu perkembangan eksplorasi
pertambangan, geodesi menjalin kerjasama dalam penggunaanya. Yang kemudian
memunculkan kegiatan berupa Survey Pemetaan Tambang.
Survey pemetaan tambang merupakan
tahapan dalam proses penambangan yang mencangkup beberapa pengukuran,
perhitungan dan pemetaan yang dapat membantu untuk menentukan dan merencanakan serta
menjelaskan semua informasi yang ada pada setiap tahapan untuk mengeksploitasi
dan memanfaatkan mineral / bahan tambang dengan sistem penambangan terbuka dan
tertutup. Dalam sistem penambangan baik tambang terbuka maupun tertutup akan
selalu di awali dengan pengukuran original atau pembukaan lahan yang nantinya
akan menghasilkan Progress.
Pengukuran original merupakan pengukuran
setelah pembersihan lahan (Land Clearing) atau dengan kata lain pengukuran
pembuka lahan pertama yang nantinya berguna untuk menentukan situasi original
yang digunakan sebagai dasar perhitungan volume. Sedangkan pengukuran Progress
merupakan pengukuran yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk mendapatkan
data-data yang digunakan untuk menentukan rencana penambangan serta mengetahui
volume material yang telah ditambang dalam kurun waktu tersebut. Biasanya
pengukuran progress dilakukan setiap 2 mingguan.
Dalam pelaksanaan pengukuran tersebut, kita perlu
mengetahui lebih dahulu boundary yang membatasi daerah yang akan kita ukur.
Contoh master plan tahunan.
Garis tersebut merupakan boundary
atau poligon dari daerah yang akan dilakukan pengukuran original. Pada
pengukuran original, semua detail yang ada dilapangan akan diambil guna
perencanaan tambang kedepanya. Pada daerah boundary akan dibuat bench-bench. Gambar
diatas memperlihatkan Master plan tahunan, dimana daerah yang berada pada garis
boundary akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun.
Ket: bench merupakan metode
penambangan menyerupai tangga atau tingkatan dengan lebar 50-200 meter dan
tinggi 5-10 meter. Untuk penambangan ini mengeruk atau mengambil barang tambang
seluruh berdasarkan tingkatan-tingkatan dari yang paling tinggi ke paling
rendah supaya barang tambang tersebut habis sampai dasar dan merata. Metode ini
melihat kadar kandungan bahan tambangnya, misalnya nikel dan yang tidak
mengandung kadar nikel maka tetap dikeruk hanya saja akan dibuang ketempat
penampungan khusus yaitu sebagai urugan atau timbunanjalan di tambang. Metode
ini sangat baik karena memudahkan untuk reklamasi tanaman yang akan di tanam
setelah dilakukan penambangan atau pengambilan nikelnya.
Setelah pengukuran original
selesai dilaksanakan, maka akan dilanjutkan dengan pengukuran Progress dimana
untuk mempermudah dan agar lebih tertata rapi maka dari master plan tahunan
dibuat rencana progress bulanan. Berikut contoh masterplan bulanan.
Dari gambar memperlihatkan rencana
bulanan dari master plan tahunan yang diberikan. Dengan membuat rencana
bulanan, maka pelaksanaan pengukuran akan lebih terorganisir dan rapi, sehingga
akan ada terget-target yang akan diseleseikan dalam setiap bulannya. Dari
rencana tersebut dibagi menjadi 12 daerah dimana setiap daerah ditargetkan
selesai dalam satu bulan.
Dari rencana bulanan tersebut, saya ambil contoh
rencana bulan V. Rencana bulan lima diperlihatkan gambar sebagai berikut.
Dari rencana-rencana yang telah
disusun diatas, maka akan dilakukan kegiatan penambangan. Tahapan-tahapan
kegiatan mulai Land Clearing sampai Dumping, adalah sebagai berikut:
1. Pembersihan Lahan
2. Pengupasan tanah penutup (Stripping Over Burden dan Interburden) itu kegiatan ini juga bertujuan untuk pembuatan jenjang-jenjang bench pada lereng (slope). Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban yang menumpu pada lapisan tanah yang belum digali sehingga mencegah terjadinya kelongsoran.
3. Pemuatan dengan Alat gali muat (Loading)
4. Pengangkutan dengan alat angkut (Hauling)
5. Dumping dan Spreading di disposal
1. Pembersihan Lahan
2. Pengupasan tanah penutup (Stripping Over Burden dan Interburden) itu kegiatan ini juga bertujuan untuk pembuatan jenjang-jenjang bench pada lereng (slope). Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban yang menumpu pada lapisan tanah yang belum digali sehingga mencegah terjadinya kelongsoran.
3. Pemuatan dengan Alat gali muat (Loading)
4. Pengangkutan dengan alat angkut (Hauling)
5. Dumping dan Spreading di disposal
No comments:
Post a Comment