Pages - Menu

Wednesday, April 9, 2014

'Tiada Kembali Tiada' by Arifin Ilham



"SubhanAllah sahabatku, mari kembali kita bangun mahkamah kesadaran kita tentang JADWAL KEMATIAN yang semakin mendekat kepada kita. Kesempatan hidup di dunia hanya sekali, dan tiada kesempatan yang bisa diulang walau sedetik. Hanya manusia yang nekat sudah pasti mati berani meninggalkan ibadah bahkan berani ma'siyat. Waktu yang Allah berikan didunia ini untuk mengumpulkan bekal di hidup selama lamanya di Akhirat terlalu sebentar. Lantas bisakah main main...Allahumma ya Allah tetap hati kami dalam keimanan dan kelezatan istiqomah...aamiin". Selamat menyimak oase hikmah ini, sahabatku...
Wahai sahabatku, ketahuilah bahwa asal kita ini tadinya tiada, sekarang ada dari proses yang menakjubkan, dari tetesan air > darah > gumpalan daging > disela-sela daging Allah campurkan tulang belulang dengan desan yang baik, rapi, > maka lahirlah seorang bayi yang indah yakni manusia. Dunia inipun hanya terminal, semua kita telah divonis mati. Semua hal memiliki batas tertentu yang tidak mungkin bisa ditunda atau mendahului yang telah ditetapkan.
Allah berfirman pada surat Yunus ayat 4: 
Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). 
Kita memiliki kitab ajal masing-masing dan itu dirahasiakan, tujuannya agar kita ikhtiar, agar kita bertaqwa, agar kita waspada, agar kita bersiap-siap karena jadwalnya dimisterikan oleh Allah.
What?
When?
Why?
Who?
How?
...
Allah Berfirman pada Al Imron Ayat 102: “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Alloh sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan memeluk agama Islam.”
...
Mati dalam keadaan islam, dengan ikhlas, dalam keadaan rela, dalam keadaan ridho, dalam keadaan taat, dalam keadaan beramal sholeh,dalam keadaan senang beribadah, dalam keadaan lezatnya istiqomah, dalam keadaan rindu nya berjumpa dengan Allah SWT...
Jadi hidup hanya sebentar didunia,ibaratkan numpang mampir. ibarat cuma nyebrang jalan, jadi ini bukan tempat kita nanti lah kita hidup dengan sebenar-benarnya hidup di akhirat,,,
Karena hari demi hari, jam, menit, detik, kita mendekati jadwal kematian kita. Maka janganlah terkecoh dengan permainan hari. Jangan! Senin kembali Senin. Selasa kembali Selasa. Jangan ada istilah Ulang Tahun. Karena apanya yang diulang? Nggak ada yang bisa mengulang tahun itu. Umur bertambah, hakikatnya usia semakin berkurang.
Allah panjangkan umur kita, Allah lemahkan daya kemampuan kita. Tidakkah kau berpikir? Tidakkah kau waspada? Tidakkah kau takut akan kematian yang datang mengincar?
Allahu Akbar!
Ketahuilah saudaraku, kematian itu datang dengan cara tiba-tiba. Kematian itu pintu keadilan. Dia datang kepada siapapun. Kematian datang kepada orang-orang yang miskin dan yang kaya juga pasti mati. Dia datang kepada rakyat jelata dan datang juga kepada para pejabat (penguasa). Dia datang kepada siapa pun dan tidak pernah memberi tahu.
Kematian kalau sudah datang, nggak ada yang bisa menundanya. Tidak ada yang bisa menolaknya. Suka tidak suka, mau tidak mau, berani atau takut, pasti akan mati. Karena itu orang beriman tidak takut mati. Tidak mencari mati. Tidak melupakan mati. Tapi uniknya, orang beriman itu merindukan mati.
Why?
Karena mati adalah pintu berjumpa dengan ALLAH SWT.
Itulah yang membuat orang-orang beriman khusuk dalam ibadah. Karena ia yakin akan berjumpa dengan Allah. Maka kalau memang kematian adalah pintu perjumpaan dengan Allah, “Tidaklah aku melihat kematian,” kata Ali bin Abi Thalib, “kecuali pintu kebahagiaan.”
Allahu Akbar!
Dulu kita tiada, sekarang ada, dan akan kembali tiada.
Maka mulai sekarang bersiaplah menghadapi kematian dengan kesungguhan takwa, lalu kita akan bahagia selamanya di akhirat. Insya Allah.
Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaih.

Semoga Bermanfaat sahabat... 
 

No comments:

Post a Comment